Jakarta, MISTAR.ID
Partai NasDem meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuka nama-nama terkait penemuan aliran Rp 195 miliar dari luar negeri ke 21 rekening bendahara partai politik (parpol).
“Langsung buka saja seluruhnya nama-namanya. Jangan hanya jumlah uangnya disebut,” kata Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni, pada Kamis (11/1/24).
Wakil Ketua Komisi III itu beranggapan, itu dibutuhkan agar tidak menyebabkan tudingan liar. “Daripada membuat fitnah,” ucap pria 46 tahun tersebut.
Baca juga:KPU Tak Memiliki Kewenangan Dalami Temuan PPATK
Lalu dikatakan Sahroni, jika benar adanya indikasi pencucian uang maka bisa diteruskan ke jalur hukum. Hanya saja dirinya meminta PPATK membeberkan data sedetail-detailnya terlebih dahulu.
“Apabila terindikasi dan diduga ada money laundry diteruskan ke penegakan hukum. Jadi jangan setengah-setengah,” ungkapnya.
Sebelumnya PPATK mendapati adanya aliran ratusan miliar rupiah dari luar negeri ke 21 rekening bendahara parpol.
Baca juga:Ketua PPATK Paparkan Transaksi Aneh Dana Kampanye
Kepala PPATK. Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube PPATK, pada Rabu (10/1/23) menuturkan, dari 21 partai pada tahun 2022 ada ditemukan 8.270 transaksi dan naik di 2023 menjadi 9.164 transaksi.
“Nilai transaksi itu mengalami peningkatan. Tahun 2023 penerimaan dananya hanya Rp 83 miliar di 2023 dan naik menjadi Rp 195 miliar,” ucap Ivan. (dtk/hm16)
