12.8 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Sempat Minta Maaf, Pendeta Gilbert Lumoindong Tetap Dilaporkan Menista Agama

Jakarta, MISTAR.ID

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penistaan agama karena khotbah yang tersebar melalui video menyinggung zakat

“Benar. Laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Rabu (17/4/24).

Menurut Ade, laporan tersebut sedang didalami dan penanganan kasus ini ditangani Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Terkait laporan itu, Gilbert Lumoindang yang dihubungi secara terpisah tidak berkomentar banyak. Ia hanya menyampaikan permintaan maaf.

“Statement saya: sekali lagi kami menyatakan maaf kami, kepada umat yang terlukai dan tersakiti, insyaallah ke depannya lebih baik,” kata Gilbert.

Baca juga: Pelaku Ujaran Kebencian dan Penistaan Agama di Toba Dijerat Pasal Berlapis

Sebelumnya, video khotbah Pendeta Gilbert berdurasi sekitar dua menit menjadi perbincangan karena menyinggung agama Islam.

Pada video itu Pendeta Gilbert bicara terkait zakat 2,5 persen, lalu ia membandingkannya dengan perpuluhan. Selain itu, Pendeta Gilbert juga membahas mengenai gerakan shalat bagi umat Islam. Ia pun kemudian membandingkannya dengan gerakan umat Kristen saat beribadah di gereja.

Setelah video itu viral, Pendeta Gilbert langsung menemui  Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK). Dihadapan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu, Pendeta Gilbert menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf.

Pendeta Gilbert beralasan menemui JK karena sebagai Ketua Dewan Masjid dan dianggap sebagai senior di bangsa ini yang sudah pernah menjadi Wakil Presiden RI dua kali.

Pendeta Gilbert juga menyebut JK sebagai man of peace yang sudah banyak mendamaikan beberapa keadaan di Indonesia.

Baca juga: Terduga Pelaku Ujaran Kebencian dan Penistaan Agama Asal Sorong Lahir di Toba

Seusai menemui JK, Pendeta Gilbert langsung menyambangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saat itu Pendeta Gilbert bertemu dengan Ketua MUI Yusnar Yusuf, Ketua MUI Cholil Nafis, Ketua MUI Jeje Zaenudin, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Wasekjen MUI Abdul Manan Ghani, Wasekjen MUI Arif Fahrudin, hingga Bendahara MUI Erni Juliana.

Di hadapan pengurus MUI, Pendeta Gilbert menyampaikan permohonan maafnya.

“Dengan segala kerendahan hati, saya Gilbert Lumoindong memohon maaf untuk segala yang terjadi dan kalau ada salah ucap, salah pengertian, salah diksi dan segala macam, salah dalam pembicaraan saya, percakapan saya dalam ceramah saya kepada umat muslim maupun umat lain juga yang merasa terganggu dengan ceramah itu,” kata Gilbert dalam video yang diunggah di YouTube MUI TV, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Polisi Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Penistaan Agama

Gilbert menegaskan tak ada niat dari dirinya untuk menghina ajaran agama Islam. Dia mengaku sangat menghormati umat Islam di Indonesia.

“Dan sekali lagi, dari dasar hati saya yang terdalam, tidak ada niat sama sekali dari saya untuk mendatangkan kemusuhan ini. Karena dari hati saya yang terdalam, saya menghargai perbedaan, saya mencintai rekan-rekan saudara mayoritas saya, yaitu umat muslim. Dan biarlah ke depannya kita tutup buku kelam kita dan kita maju lagi pada hal-hal yang lebih baik,” ujar Gilbert.

Dia berjanji tak akan melakukan hal yang dapat memicu polemik lagi. Gilbert mengajak semua pihak bergerak ke arah lebih baik. (detik/hm17)

Related Articles

Latest Articles