20.7 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Menko PMK Muhadjir Effendy Buat Kebijakan Lima Hari Belajar: Bersifat Opsional

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengubah jadwal belajar. Kebijakan yang mau diambil adalah sekolah hanya lima hari dalam seminggu.

Ia menekankan, kewenangan untuk melaksanakan kebijakan sekolah lima hari full day school dari pagi sampai sore yang bersifat opsional, diberikan kepada pihak sekolah atau pemerintah daerah setempat.

Namun hal ini mendapat penolakan dari Forum Munas Alim Ulama NU tahun 2023.
Salah satu alasan menolak full day karena dianggap berpotensi mengganggu pengajaran pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan yang biasanya didapat dari madrasah diniyah sore selepas sekolah umum.

Baca juga: Muhadjir Effendy Tak Keberatan Jika Gubsu Tolak Sistem Zonasi

“Karena itu sifatnya opsional kan. Kalau menurut Perpres opsional. Tak dipaksakan,” kata Muhadjir menanggapi sikap NU tersebut, Jumat (22/9).

Muhadjir menekankan, bahwa terminologi full day bukan berarti sepenuhnya siswa berada di sekolah, tetapi bisa melakukan kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah.

“Justru kegiatan mengaji sore itu kegiatan ekstra itu. Jadi pengertian full day itu bukan berarti berarti sepenuhnya berada di sekolah, termasuk kegiatan ekstra di luar sekolah,” ujarnya.

Baca juga: Muhadjir Effendy Beri Tanggapan Terkait Kampanye Pemilu ke Lembaga Pendidikan

Muhadjir pun mendorong agar ekstrakurikuler keagamaan bisa mendapatkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Jadi justru maksud kita kalau kegiatan ngaji, dulu kan ada Perpres, ada kesepakatan dukungan, kalau bisa dijadikan bagian ekstrakurikuler anggaran BOS dari sekolah itu digunakan untuk memberikan insentif kepada instruktur atau pelatih atau tutornya,” katanya.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles