Monday, March 3, 2025
home_banner_first
MEDAN

Tak Perlu Bernyanyi, Begini Adab Bangunkan Orang untuk Sahur

journalist-avatar-top
By
Minggu, 2 Maret 2025 19.37
tak_perlu_bernyanyi_begini_adab_bangunkan_orang_untuk_sahur

Ustadz Hendra Zulfran. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Bulan suci Ramadan identik dengan puasa. Sebelum menunaikan ibadah puasa, umat Islam di belahan dunia dianjurkan bangun pada dini hari untuk sahur terlebih dahulu.

Umat Islam di Indonesia sendiri umumnya sahur pada pukul 03.00 WIB hingga menjelang waktu azan salat subuh. Dalam membangunkan sahur sendiri, banyak ragam cara yang dilakukan masyarakat.

Ada yang beriring-iringan mengelilingi suatu desa atau kampung dengan membawa berbagai jenis benda yang berbunyi, hingga ada yang bernyanyi lewat pengeras suara masjid ataupun musala.

Saat membangunkan sahur, tentunya terdapat adab atau tata cara yang harus diperhatikan supaya tidak melenceng dari nilai-nilai keislamanan.

Salah seorang mubalig asal Kota Medan, Ustadz Hendra Zulfran memaparkan bahwa setidaknya ada 6 poin yang harus dilakukan dalam membangunkan sahur.

"Pertama, mengucapkan salam. Kedua, membangunkan dengan sopan atau dengan etika yang baik. Ketiga, mengumumkan keadaan waktu, misalnya sudah pukul 3 pagi," ucapnya saat diwawancarai Mistar di Medan, Minggu (2/3/2025).

Pria alumnus Magister Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) itu pun mengatakan adab lainnya dalam menbangunkan sahur ialah tak perlu bernyanyi-nyanyi.

"Keempat, tidak dengan bernyanyi-nyanyi, karena itu mengganggu orang yang sedang salat tahajud. Kelima, tiga kali seruan saja. Serta keenam, ditutup dengan salam," ujar Hendra.

Di samping itu, Hendra menyebut sebaiknya membangunkan sahur dilakukan mulai pukul 03.30 WIB. Ia juga mengamati beberapa hari ini adab membangunkan sahur yang dilakukan sesuai aturan.

"Ya, masih ada (musala atau masjid yang tidak sesuai aturan atau adab), tapi sudah berkurang dibandingkan dulu," ucapnya. (deddy/hm18)

RELATED ARTICLES