10.4 C
New York
Monday, May 13, 2024

Hassanudin Paparkan 4 Poin Kunci Pembangunan Kepulauan Nias di 2025

Gunung Sitoli, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin memaparkan empat poin kunci dalam pembangunan Kepulauan Nias pada 2025. Keempat aspek tersebut mencakup Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dasar dan tatakelola pemerintahan.

Hassanudin pada pembukaan Pra Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumut 2025, Zona Kepulauan Nias, di aula STT Sunderman, Gunungsitoli, Rabu (24/1/24), menyoroti perlunya perhatian khusus pada aspek IPM, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat.

Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, Hassanudin mengatakan, ada dorongan untuk peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pariwisata, dan ketahanan pangan.

Baca Juga: 9 KDH Dataran Tinggi Hadiri Pra Musrenbang RKPD Sumut 2025

Infrastruktur dasar juga menjadi fokus, dengan peningkatan akses jalan utama, perbaikan irigasi, dan penyediaan air minum.

Terakhir, tatakelola pemerintahan menekankan pada peningkatan komunikasi dan kerja sama antarpemerintah di Kepulauan Nias.

“Berdasarkan riset Kementerian Pendidikan tahun 2022, ada 490 anak putus sekolah di Kepulauan Nias, 50 sekolah rusak, dan 22,3 persen stunting. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” ungkap Hassanudin .

Hassanudin menyoroti juga tingginya angka kemiskinan di Kepulauan Nias, terutama di Kabupaten Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat, dan Nias. Ia meminta komitmen, inovasi, dan kerja sama yang kuat dari Pemkab dan Pemko di wilayah tersebut.

“Sekitar 10 persen produksi perikanan tangkap Sumut berasal dari Nias. Nias juga memiliki sektor pariwisata yang mendunia. Ini harus terus kita pacu untuk kesejahteraan masyarakat, hilangkan ego sektoral agar tercipta sinkronisasi dan integrasi antardaerah,” sambungnya.

Hassanudin memberikan bantuan peralatan pertanian, bibit cabai, dan pupuk organik sebagai upaya mendukung ketahanan pangan. Ia juga meninjau stan-stan UMKM, berharap ekonomi kerakyatan di Nias terus berkembang.

Baca Juga: Diperkosa Tetangga, Bocah 7 Tahun Ditemukan Tinggal Tulang

“Saya senang melihat masyarakat sudah mulai menanam cabai, ada juga padi. Ini untuk ketahanan pangan kita, apalagi inflasi di sini cukup tinggi,” kata Hassanudin.

Plt Walikota Gunungsitoli Sowa’a Laoli mengatakan, permasalahan infrastruktur yang belum memadai dan kurangnya pemberdayaan masyarakat merupakan penyebab rendahnya pendapatan. Pemprov Sumut diharapkan memberikan perhatian khusus terhadap aspek ini.

“Infrastruktur terutama jalan masih sangat perlu dukungan dari Pemerintah Provinsi, karena ini sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat, begitu juga dengan pemberdayaan masyarakat kita terutama bidang pertanian, perikanan,” ungkap Sowa’a Laoli. (Hutajulu/hm22)

Related Articles

Latest Articles