20.8 C
New York
Tuesday, August 13, 2024

Aksi Tawuran Geng Motor Merajalela Timbulkan Kesan Negatif Pada Polisi

Medan, MISTAR.ID

Maraknya aksi tawuran di Kota Medan membuat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun memberikan imbauan kepada masyarakat melalui jejaring sosial media, Sabtu (10/8/24).

Seperti dilihat Mistar, Kombes Pol Teddy mengimbau para orang tua untuk menjaga anak-anaknya agar tidak keluar malam dan terlibat dalam geng motor serta aksi tawuran.

“Kami dari Polrestabes Medan memberikan imbauan kepada orang tua yang ada di Kota Medan dan sekitarnya agar bisa menjaga anaknya untuk tidak keluar malam karena terkait masalah kejadian-kejadian baik itu tawuran maupun geng motor yang kita tidak harapkan,” ucapnya di dalam video tersebut.

Baca juga:Kasus OTT 4 Ketua Organisasi Kemahasiswaan di Polrestabes Medan Masih Berlanjut

Dikatakannya, pihaknya akan menindak secara tegas para pelaku geng motor maupun pelaku tawuran untuk memberikan efek jera. Karena, lanjut Teddy, aksi tersebut akan menimbulkan tindak pidana yang akan menimbulkan korban.

“Kami berkomitmen untuk menangkap para pelaku geng motor, tawuran yang membawa sajam. Kami akan memproses secara tegas supaya bisa memberikan efek jera kepada para pelaku-pelaku geng motor maupun tawuran yang lain,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, praktisi hukum Julheri Sinaga mengatakan kepolisian diduga mengalihkan tanggung jawab serta kewajibannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban bagi masyarakat.

“Seharusnya polisi sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan, ketertiban serta keselamatan tiap-tiap warga negara, harus mampu mengantisipasi tindak kejahatan,” tegasnya kepada Mistar, Selasa (13/8/24).

Baca juga:Penjelasan Kapolrestabes Medan Tekait Penganiayaan yang Dialami Prada D 

Menurutnya, dengan maraknya aksi tawuran belakangan ini, dapat menimbulkan kesan negatif untuk kepolisian. Peran intelijen di kepolisian pun diharapkan dapat memetakan dan mengantisipasi kegiatan-kegiatan tawuran untuk tidak terjadi.

“Dengan kejadian yang sama-sama kita lihat, bagaimana geng-geng motor melakukan aksi-aksi kejahatan di tengah masyarakat, menimbulkan kesan, ngapain ada polisi kalau kejahatan terang-terangan tidak bisa diantisipasi dengan baik. Intelijen di kepolisian kok mandul begitu. Harusnya ada evaluasi terhadap pejabat intel di kepolisian, karena sudah berulang-ulang kejadian tindak kejahatan yang diduga dilakukan kelompok-kelompok geng motor ini,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sumatera Utara, Muniruddin Ritonga mengatakan butuh kerja sama dari seluruh pihak dalam mengatasi aksi tawuran yang belakangan marak terjadi. Mulai dari orang tua, kepala lingkungan hingga lurah harus berperan aktif mengawasi kenakalan geng motor yang mayoritas berusia remaja itu.

“Seluruh pihak harus kerja sama. Agar anak-anak tidak keluar rumah sampai larut malam,” ucapnya.

Baca juga:Barbuk Narkoba Hasil Pengungkapan 4 Kasus Sejak April-Juli Dimusnahkan di Polrestabes Medan

Muniruddin berpendapat, aksi tawuran dapat berkurang jika pola asuh orang tua terhadap anak dilakukan dengan baik. Mulai dari memperhatikan jadwal bermain, pergaulan serta lingkungan.

“Pola asuh orang tua terhadap anak kurang baik. Seperti kurang memperhatikan jadwal bermain anak khususnya di hari libur. Orang tua kurang memperhatikan anak bergaul dengan siapa dan aktivitas pergaulan anaknya seperti apa. Dan di samping itu juga biasanya didukung faktor lingkungan,” bebernya.

Muniruddin juga berharap petugas kepolisian lebih aktif melakukan pencegahan untuk menekan aksi tawuran tersebut. Pencegahan itu dapat dilakukan melalui sekolah-sekolah yang terindikasi siswanya tergabung di dalam kelompok geng motor.

“Aksi pencegahan dan preventifnya harus lebih digiatkan lagi. Mulai dari rumah, lingkungan dan sekolah,” pungkasnya. (putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles