Moskow, MISTAR.ID
Rusia bersumpah akan membalas setelah mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh delapan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) yang diluncurkan oleh Ukraina. Rusia menganggap rudal dengan jangkauan hingga 300 km tersebut sebagai bentuk eskalasi besar dalam konflik.
Dilansir CNN, Minggu (5/1/25), Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menembak jatuh delapan rudal balistik dan 72 pesawat udara tak berawak (UAV) atau drone. Rusia menyebut tindakan Ukraina yang didukung oleh Barat tersebut akan dibalas dengan keras.
Beberapa pesawat tanpa awak, kata Rusia, dihancurkan di wilayah Leningrad di barat laut dan satu di Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak pada akhir musim panas lalu.
Presiden AS, Joe Biden, yang akan segera lengser, sebelumnya menyetujui penggunaan ATACMS oleh Kyiv sebagai bagian dari respons terhadap ekspansi konflik yang melibatkan pasukan Korea Utara.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menanggapi serangan Ukraina menggunakan ATACMS dengan rudal balistik baru Rusia yang berkemampuan nuklir, “Oreshnik”.
Baca Juga :Â Pasukan Ukraina Tangkap Tentara Korut yang Dukung Perang Rusia
Bulan lalu, Putin mengisyaratkan bahwa rudal ini bisa ditembakkan ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Rudal eksperimen pertama ini diluncurkan pada 21 November 2024, dan menargetkan wilayah Dnipro di Ukraina.
Kantor berita TASS melaporkan bahwa serangan pesawat nirawak Ukraina telah menyebabkan pembatasan sementara di bandara St Petersburg.
Gubernur wilayah Leningrad, Aleksandr Drozdenko, mengungkapkan melalui Telegram bahwa “malam dan pagi hari tanggal 4 Januari memecahkan rekor dalam hal jumlah UAV yang dihancurkan”, dengan empat UAV ditembak jatuh di wilayah tersebut.
Seorang pejabat keamanan Ukraina, Andrii Kovalenko, menyebutkan bahwa pelabuhan di Leningrad menjadi sasaran, yang dianggap sebagai “instrumen kelangsungan hidup ekonomi dan militer Rusia secara terpisah.”
Sementara itu, Rusia meluncurkan total 81 pesawat nirawak ke Ukraina pada Jumat hingga Sabtu malam. Komando Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa sekitar 34 pesawat nirawak, termasuk pesawat Shahed buatan Iran dan berbagai jenis UAV lainnya, berhasil ditembak jatuh. Pesawat nirawak yang jatuh tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah Chernihiv dan Sumy.