13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ini Pemicu Pengungsi Myanmar Mendadak Masuki Perbatasan Thailand

Naypyidaw, MISTAR.ID

Secara tiba-tiba pengungsi dari Myanmar memasuki perbatasan antara negara itu dengan Thailand, pada Jumat (12/4/24) pagi atau 1 satu hari pasca Kota Myawaddy beralih ke tangan perlawanan anti junta.

Dirangkum dari Reuters, beberapa warga Myanmar mengaku kabur ke Thailand akibat takut dengan serangan udara. Diinformasikan warga yang menyeberang ke Mae Sot dari Myawaddy meningkat 2 kali lipat minggu ini menjadi sekitar 4.000 orang setiap hari.

“Saya ngeri dengan serbuan udara. Itu menyebabkan suara begitu keras sehingga mengguncang rumah saya. Itulah penyebab saya melarikan diri ke sini, karena mereka tidak dapat mengebom Thailand,” imbuh warga Myawaddy, Moe Moe Thet San yang mengungsi bersama anaknya berumur 5 tahun.

Baca juga:Tiga Jenderal Myanmar Dijatuhi Hukuman Mati

Perdana Menteri (PM) Thailand, Srettha Thavisin menegaskan, konflik di Myanmar tidak bisa meluas ke wilayah udara negaranya. Wawancara dengan Reuters pada pekan lalu, Srettha menuturkan, junta Myanmar sudah kehilangan kekuatan saat dirinya mendorong pembukaan pembicaraan dengan rezim tersebut.

Thailand menegaskan, tetap netral dalam konflik Myanmar dan mampu menerima hingga 100 ribu orang yang kehilangan rumah akibat gejolak tersebut. Negeri Putih Gajah juga sudah mengupayakan keterlibatan, termasuk pengiriman bantuan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Thailand, Parnpree Bahiddha-Nukara diinfromasikan akan mengunjungi Mae Sot yang berada tepat di seberang Sungai Moei dari Myawaddy, untuk mengkaji masalah usai junta Myanmar kehilangan lebih banyak wilayah dalam putaran pertempuran terakhir.

Baca juga:Dua Orang di Myanmar Tewas Saat Antre Pembuatan Paspor

Myanmar tengah mengalami kekacauan mulai 2021 lalu, yakni kala militer yang berkuasa menggulingkan pemerintahan sipil terpilih, sehingga menimbulkan protes luas, serta kekerasan brutal.

Sebanyak 200 personel militer Myanmar dilaporkan mundur, pada Kamis (11/4/24) ke salah satu jembatan yang menghubungkan ke Mae Sot, setelah kelompok pemberontak seperti Persatuan Nasional Karen (KNU) mengatakan telah menguasai Myawaddy.

Profesor Kajian Asia Tenggara di Thammasat University Bangkok, Dulyapak Preecharush menyatakan, militer Myanmar masih berupaya melakukan serbuan balik lewat angkatan udara untuk merebut kembali kota tersebut. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles