9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Daftar Negara Nilai Putin Curangi Hasil Pilpres Rusia 2024

Moskow, MISTAR.ID

Hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Rusia tahun 2024 dimenangkan Vladimir Vladimirovich Putin sebagai calon petahana, dengan raihan 87,8 persen suara.

Pelaksanaan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Negara Beruang Merah itu diawali sejak Jumat (15/3/24) pekan lalu dan hasilnya mulai tampak pada Minggu (17/3/24).

Rival Putin dari Partai Komunis, Nikolay Kharitonov menempati posisi kedua dengan 4,2% suara, Vladislav Davankov (Partai Rakyat Baru) 4% suara dan Leonid Slutsky (Partai Demokrat Liberal) 3,2% suara.

Baca juga:Kritikus Dorong Demo di TPS Pada Hari Terakhir Pemilu Rusia

Sekelompok negara Barat serentak mengkritik hasil Pemilu Rusia, dan menilai Putin berbuat curang untuk memperpanjang masa kekuasaannya. Dari hasil pesta demokrasi itu berarti Putin yang berumur 71 tahun, bakal mengawali masa jabatan presiden kelima.

Apabila menyelesaikan masa jabatan 6 tahun ke depan, Putin akan menyalip rekor Joseph Stalin menjadi pemimpin terlama di Rusia.

Dmitry Medvedev sebagai presiden tahun 2008-2012, dan saat ini Wakil Ketua Dewan Keamanan, memberikan respons jauh sebelum hasil akhir penghitungan suara diumumkan.

“Saya menyampaikan selamat kepada Vladimir Putin terhadap kemenangannya yang luar biasa dalam Pemilu,” kata Medvedev di Telegram.

Baca juga:Belasan Orang Ditangkap Buntut Kericuhan Pilpres Rusia

Sebanyak 6 negara menilai Putin curang dalam Pemilu Rusia. Mereka menganggap orang nomor 1 itu melakukan kecurangan dengan melarang tokoh oposisi utama ikut Pemilu sebagai calon presiden.

Keenam negara itu adalah Amerika Serikat (AS), Ukraina, Jerman, Inggris, Italia dan Republik Ceko.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menilai, hasil Pemilu Rusia yang dimenangkan Putin tak sah. Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Cameron menuturkan, Pilpres Rusia yang illegal itu menampilkan kurangnya pilihan bagi para pemilih dan tidak adanya pemantauan independen dari OSCE. “Ini bukanlah pemilu yang bebas dan adil,” katanya. (okz/hm16)

Related Articles

Latest Articles