Kisah Agus Pujiarto, dari Guru Honorer ke PPPK


Kisah Agus Pujiarto, dari Guru Honorer ke PPPK. (f: susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Agus Pujiarto, seorang guru honorer, telah menghadapi berbagai tantangan selama bertahun-tahun mengabdi. Mulai dari gaji yang tidak menentu hingga harus mengajar di berbagai sekolah dalam satu hari.
“Selama 10 tahun harus on terus di depan siswa. Berpindah dari satu sekolah ke sekolah lain. Tidak hanya sekolah formal, saya juga harus berpindah ke lembaga pendidikan informal,” katanya dalam webinar via zoom yang diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak, Selasa (11/3/2025).
Keadaan semakin sulit, terlebih saat gajinya terlambat selama 5 bulan bertugas. Ia mengaku sempat ingin menyerah. Namun ia akhirnya memilih bertahan, percaya bahwa pengabdian sebagai guru bukan hanya soal materi, tetapi juga panggilan hati.
Perjalanan Agus mengalami titik balik saat ia mengikuti program Guru Penggerak. Meski awalnya sempat ragu, ia memutuskan untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensinya.
Pada tahun 2020, Agus lolos sebagai pengajar praktik dalam Program Guru Penggerak Angkatan 1. Menariknya, sebagai guru honorer, ia harus membimbing guru-guru berstatus PNS dalam program tersebut.
Keteguhan hatinya akhirnya membuahkan hasil. Guru lulusan Pendidikan Matematika tahun 2014 itu membuktikan bahwa dengan keikhlasan, ketekunan, dan kerja keras, ia mampu “naik kelas” hingga akhirnya berhasil menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Perjalanan panjangnya ini ia tuangkan dalam buku “Guru Ikhlas Naik Kelas”, yang tidak hanya menjadi refleksi pribadi, tetapi juga inspirasi bagi ribuan guru honorer lainnya di Indonesia.
“Pesan saya lakukanlah dari hati bukan karena apa dan siapa. Insyaallah, Allah akan memberikan hadiah sesuai dengan versi usaha kita itu,” ucap guru SMA Negeri 2 Lubuk Pakam itu. (susan/hm24)