Sidang Tuntutan 5 Terdakwa Kasus Pabrik Ekstasi Rumahan Ditunda Ketiga Kalinya


Para terdakwa kasus pabrik pil ekstasi rumahan saat menjalani sidang di PN Medan. (f: deddy/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sidang pembacaan surat tuntutan terhadap 5 terdakwa kasus pabrik ekstasi rumahan di Jalan Kapten Jumhana, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, kembali ditunda untuk ketiga kalinya.
Adapun kelima terdakwa yang dimaksud tersebut, yakni Hendrik Kosumo (41), Debby Kent (36), Hilda Dame Ulina Pangaribuan (36), Arpen Tua Purba (29), dan Mhd Syahrul Savawi alias Dodi (43).
Seyogianya hari ini, Rabu (19/2/25), tuntutan hukuman dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Namun, kembali ditunda karena surat tuntutan masih belum selesai.
Sebelumnya pada pekan lalu tepatnya, Rabu (12/2/25), dan dua pekan lalu, Rabu (5/2/25), sidang tuntutan juga sempat ditunda dengan alasan surat tuntutan belum rampung.
Ketika diwawancarai di PN Medan, JPU Muhammad Rizqi Darmawan mengatakan bahwa rencana tuntutan (rentut) masih belum keluar dari Kejaksaan Agung (Kejagung). "Tunda lagi, (karena) belum turun tuntutannya dari Kejagung," katanya.
Rizqi mengatakan, sidang tuntutan kembali diagendakan akan digelar pada pekan depan tepatnya, Rabu (26/2/25).
"Paling minggu-minggu depan sudah bisa dibacakan, karena itu harus dikaji lagi sama Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut), terus dikaji lagi sama Kejagung," ucapnya.
Diketahui, dalam kasus ini, kelima terdakwa didakwa dengan dakwaan pertama, yakni melanggar Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang (UU) No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Dakwaan kedua melanggar Pasal 113 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dakwaan ketiga melanggar Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Dakwaan keempat melanggar Pasal 129 huruf a UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, serta dakwaan kelima melanggar Pasal 131 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (deddy/hm24)