9.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Ibu Korban Perundungan di Simalungun: Tubuh Anak Kerap Memar dan Baju Sekolah Robek

Simalungun, MISTAR.ID

Orang tua dari korban perundungan di SD Inpres 095174 Parbalogan Gambiri, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mengungkapkan sejumlah fakta yang dialami anaknya selama ini.

Inisial R boru N ibu dari RS bercerita bahwa anaknya kerap mendapatkan perundungan dari para pelaku. Tidak hanya di sekolah, bahkan tindakan itu juga didapat di lingkungan tempat tinggal mereka yang masih di sekitaran lokasi pendidikan tersebut.

Ia mengatakan, tempah tinggal pelaku tidak jauh dari kediamannya. Bahkan rumah mereka saling membelakangi, yang juga menjadi penyebab korban sering bertemu dengan para pelaku.

Baca juga:Guru SD yang Terlihat di Video Bantah Sengaja Biarkan Perundungan Terjadi

“Sering sekali (mendapat aduan). Dari dulu si pelaku ini (membully anak saya). Saya sering membawa anak saya ke rumahnya, tapi orang tuanya, ya gitu lah pak,” ucap Rohana, pada Sabtu (20/4/24) di Polres Simalungun.

Namun dirinya ragu melaporkan kejadian itu kepada guru. “Saya sabar saja. Mungkin kalau saya melapor ke sekolah kadang-kadang tidak ada bukti,” ujarnya.

Diungkapkan, perundungan yang dialami anaknya sudah sejak lama berlangsung. Tetapi sejak kelas IV SD, perundungan itu semakin sering dilakukan pelaku hingga saat ini menginjak kelas VI.

Tidak jarang, korban pulang sekolah dengan keadaan luka-luka. Mulai dari punggung, perut hingga kakinya memar akibat perlakuan teman-teman sekolahnya itu.

Baca juga:Polisi Gelar Perkara Perundungan Anak SD di Simalungun, Tersangka Ditetapkan Hari ini

“Kadang-kadang anak saya pulang sekolah itu banyak kehilangan barang. Alat-alat tulis lah hilang, baju yang koyak,” sambungnya.

Korban, kata R boru N, tidak suka berkelahi. Setiap diejek bahkan dipukul temannya, ia lebih memilih diam tidak melakukan perlawanan. Karena itu, R boru N menyebut para pelaku sepele terhadap korban.

Namun kali ini, dirinya tidak tinggal diam. Ia berharap, pelaku diproses hukum untuk memberikan efek jera. Dia tidak ingin kejadian yang menimpa anaknya dirasakan anak-anak lainnya. (gideon/hm16)

Related Articles

Latest Articles