11.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Security PTPN III dan Penggarap Bentrok: Satpam Disiram Bensin, Sejumlah Warga Terluka

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Bentrok kembali terjadi antara Satuan Pengaman (Satpam) PTPN III dengan warga dari kelompok penggarap (Futasi) di areal HGU PTPN III Kebun Bangun yang terletak di Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematang Siantar, Rabu (25/1/23).

Antara kelompok penggarap dengan sejumlah Satpam PTPN III terlibat aksi saling lempar. Bahkan ketika itu disebut ada Satpam yang disiram bensin jenis pertalite. Aksi saling lempar itu terjadi pada pagi hari menjelang siang.

“Ini ada yang disiram pertalite,” ucap Papam Kebun Bangun Distrik 1 Serdang, Mayor (purn) TNI Dwi Suwarno, sambil mengnunjuk rekannya yang ia sebut disiram bensin.

Baca Juga:Kembali Bentrok Terkait Lahan, Futasi dan PTPN III Saling Lapor ke Polisi

Selain itu akibat bentrok, bagian kepala belakang seorang Satpam terkena lemparan batu. Kaca pada alat berat PTPN III pecah. Sedangkan dari pihak penggarap juga mengalami luka lebam seperti yang dialami oleh Ketua Futasi Tiomerli Sitinjak. Saat ini kedua pihak telah membuat laporan ke kepolisian.

Ketua Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi) Tiomerli Sitinjak melalui kuasa hukumnya Gibson Aruan, Alwi Siregar dan Agusman Silaban menyampaikan, pada tanggal 25 Januari 2023, security (Satpam) PTPN III Unit Kebun Bangun berupaya menghancurkan tanaman dan rumah-rumah masyarakat dengan membawa batu, kayu, rotan dan belati di kaki.

“Saat terjadi bentrok, security memukuli Tiomerli Sitinjak hingga wajah dan mata Tiomerli bengkak dan lebam. Kemudian security memukuli masyarakat lainnya dan melempari warga dengan tanah dan batu serta kayu ke arah masyarakat dan ke rumah-rumah,” ujar pengacara Futasi, Kamis (26/1/23).

Baca Juga:Massa ‘Gurilla’ Bawa Bukti HGU PTPN III tidak Diperpanjang, DPRD Siantar akan Gelar RDP

Mereka melanjutkan, beberapa masyarakat dan mahasiswa juga dikeroyok hingga mengalami luka dan terjadi perusakan terhadap sepeda motor mahasiswa yang diduga dilakukan security PTPN III.

“Mahasiswa yang dipukuli adalah yang selama ini turut bersolidaritas mendukung perjuangan masyarakat Futasi untuk dapatkan keadilan. Selama ini para mahasiswa mengadakan progam pendidikan gratis bagi masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar mereka lagi.

Akibat peristiwa ini, puluhan masyarakat dan mahasiswa terluka dan ketakutan di bawah lemparan kayu dan batu. Terdapat 7 orang dari Futasi yang mengalami luka akibat bentrok tersebut.

Baca Juga:Begini Komentar PTPN III Pasca Kedatangan Komnas HAM ke Lahan Garapan Kelurahan Gurilla Siantar

Sementara itu, Asisten Personalia PTPN III Kebun Bangun Doni Manurung mengatakan belakangan ini pihaknya sedang melakukan aktivitas pembersihan lahan dari tumbuhan selain tanaman kelapa sawit di Afdeling IV Kebun Bangun, Kelurahan Gurilla.

Pembersihan dilakukan agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh subur. Hanya saja, ketika pembersihan lahan dilakukan, kata Doni, Satpam dan karyawan PTPN III tidak jarang mendapat gangguan dan penghadangan dari kelompok penggarap.

“Dalam pekerjaan di lapangan, rekan-rekan kami dari PTPN III mendapat gangguan, penghadangan dari masyarakat yang masih tinggal di lokasi. Padahal kita tidak sedikitpun mengganggu tempat tinggal mereka,” ujar Doni, Kamis (26/1/23).

Baca Juga:Komnas HAM Minta PTPN III Hentikan Okupasi Lahan Tahap II di Kelurahan Gurilla

Dia mengungkapkan, kelompok penggarap berusaha memancing emosi dari para Satpam. Dengan berupaya menduduki alat berat yang sedang melakukan pembersihan lahan. Karena kondisi itu, membuat Satpam melakukan pengamanan terhadap alat berat.

“Dalam video yang viral, mereka tampak jelas berupaya menduduki alat berat. Anggota pengamanan mencoba menghadang mereka agar tidak menduduki alat berat. Tujuan pengamanan, di samping untuk pengamanan juga agar tidak ada yang terluka. Tapi mereka terkesan sengaja untuk membuat keributan di lapangan,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan Doni, bentrokan tersebut terjadi ketika sejumlah Satpam beserta alat berat bergerak dari lahan yang dibersihkan untuk beristirahat di Kantor Afdeling IV.

Baca Juga:Alat Berat PTPN III Bersihkan Tanaman dan Rumah di Bah Sorma Siantar

“Saat itu anggota pengamanan dan alat berat akan kembali ke Kantor Afdeling IV untuk beristirahat. Tapi ada provokasi warga terlebih dahulu dan pelemparan ke anggota pengamanan sehingga memancing kawan-kawan,” sebutnya lagi.

Terkait peristiwa itu, Doni menyebut, pihaknya telah membuat laporan ke Polres Pematang Siantar. Dengan harapan, ada sikap tegas dari aparat kepolisian.

“Kita tidak mencari keributan di areal tersebut. Kita juga mengimbau kepada masyarakat yang masih berdomisili di areal juga tak mengganggu aktivitas perusahaan (PTPN III). Kami harap Polres Siantar bisa arif dan bijaksana. Pelaku pelemparan bisa ditindak tegas, karena yang dilakukan pengamanan adalah upaya penyelamatan aset negara,” tuturnya.

Baca Juga:Dikawal Ratusan APH, PTPN III Tanam Seribu Bibit Kelapa Sawit di Lahan HGU

Terpisah, Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando meminta kedua belah pihak baik dari PTPN III Kebun Bangun dan juga masyarakat Futasi untuk menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti bentrokan yang terjadi.

“Harusnya sama-sama menahan diri jangan terprovokasi pihak luar. Semua harus menaati hasil pertemuan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Desember lalu. PTPN boleh menjalankan giatnya di lahan yang sudah disuguh hati,” imbau Fernando kepada kedua belah pihak, Kamis (26/1/23).

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah Pematang Siantar Robert Sitanggang menyampaikan, KSP meminta agar seluruh pihak tetap menjaga kekondusifan di Pematang Siantar. Permasalahan yang terjadi diharapkan dapat diselesaikan dengan humanis. (hamzah/hm14)

Related Articles

Latest Articles