22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Dipukuli Oknum Security PTPN III Kebun Bangun, Ketua Futasi Melapor ke Polres

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Ketua Forum Tani Sejahtera (Futasi) Tio Merli boru Sitinjak (54), mengalami luka lebam, memar dan membengkak di bagian mata kiri akibat pukulan brutal oknum security PTPN III Kebun Bangun, Rabu (25/1/23).

“Kami diserang dengan cara brutal oleh sejumlah oknum. Saya mengalami luka memar di mata kiri. Tindakan brutal ini sudah kami laporkan ke Polres Pematang Siantar,” kata Tio Merli, sambil menunjukkan surat tanda terima laporan polisi nomor: STTLP/B/37/I/2023/SPKT/Res P Siantar/Sumut tertanggal 25 Januari 2023 yang diterima Aiptu Sarmail R Purba.

Tio Merli tidak seorang diri melaporkan kejadian mengenaskan tersebut. Ada 6 korban lainnya, yakni Selvia Ramadhani (30), Denara Sihotang (20), Vio (11), Tiurlina Sihombing (40), Wirtawati Sitanggang (33), dan seorang mahasiswa Mario Gloryes Situmorang (27).

Baca Juga:Security PTPN III dan Penggarap Bentrok: Satpam Disiram Bensin, Sejumlah Warga Terluka

Tio Merli menceritakan kronologis security PTPN III menyerang masyarakat. Pada 25 Januari 2023 pukul 10.08 WIB, ratusan security PTPN III Unit Kebun Bangun dengan membawa batu, kayu, rotan dan belati di kaki mendatangi rumah-rumah masyarakat.

Dengan brutal, mereka menghancurkan tanaman dan rumah-rumah masyarakat Kampung Baru, Kelurahan Gurilla, Kota Pematang Siantar. Setelah itu, oknum security memukuli Tio Merli hingga wajah dan matanya bengkak dan lebam. Begitu juga yang dialami masyarakat lainnya.

Tidak hanya itu, sejumlah oknum security juga memukuli masyarakat lainnya dan melempari dengan tanah, batu dan kayu ke arah masyarakat dan rumah-rumah warga, yang mengakibatkan banyak masyarakat terluka terkena lemparan dan rumah yang rusak.

Baca Juga:Kembali Bentrok Terkait Lahan, Futasi dan PTPN III Saling Lapor ke Polisi

“Beberapa masyarakat dan mahasiswa juga dikeroyok hingga mengalami luka dan terjadi perusakan sepeda motor mahasiswa,” ujar Tio Merli, warga Jalan Blok VIII, Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari itu kepada para wartawan.

Sejumlah mahasiswa yang dipukuli adalah mahasiswa yang selama ini menunjukkan solidaritas mendukung perjuangan masyarakat untuk mendapatkan keadilan terhadap perilaku oknum PTPN III yang mau menyerobot tanah masyarakat.

Menurut pengakuan seorang mahasiswa, selama ini mereka menjalankan progam pendidikan gratis bagi masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Akibat peristiwa itu, puluhan masyarakat dan mahasiswa terluka, anak anak ketakutan.

Baca Juga:Tindak Lanjuti Masalah PTPN 3 dan Futasi, KSP Akan Turun Kembali ke Siantar

Tidak dapat menerima tindakan brutal itu, masyarakat menyampaikan laporan pengaduan dan mohon perlindungan hukum di Polres Pematang Siantar dan Polsek Martoba.

Saat membuat laporan pengaduan, masyarakat didampingi oleh relawan Front Gerilyawan Siantar serta pengacara masyarakat yakni Gibson Aruan, Alwi Siregar dan Agusman Silaban.

Baca Juga:Dikawal Ratusan APH, PTPN III Tanam Seribu Bibit Kelapa Sawit di Lahan HGU

Front Gerilyawan Siantar dan pengacara masyarakat mendesak Kapolri mengambil alih kasus tersebut.

“Kami menganggap Polresta Pematang Siantar tidak mampu menjaga keamanan masyarakat Pematang Siantar karena sudah berulang kali pihak PTPN III Unit Kebun Bangun melakukan tindak pidana kekerasan,” kata mereka yang tergabung di Front Gerilyawan Siantar dan pengacara masyarakat. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles