26.6 C
New York
Tuesday, August 27, 2024

Kembali ke Kampung Halaman, Lulusan Bidan Pilih Jualan Monza

Medan, MISTAR.ID

Merasa tak memiliki peluang besar di Ibu Kota, Rasti (30), seorang pekerja swasta akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Kota Medan. Ia pun mulai membuka usaha monza (pakaian bekas) khusus anak-anak di Pasar Bengkok, Jalan Besar Marendal, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang.

“Lebih besar peluang jual monza ini daripada kerja. Susah cari kerja, lowongan kerja sekarang pun sempit. Dan karena sudah punya anak, kalau jualan begini, selain pemasukan yang lebih banyak, ya waktuku juga lebih leluasa dan bebas atur sendiri,” katanya saat ditemui Mistar.id, Sabtu (24/8/24).

Ia mengaku memilih berjualan pakaian anak-anak karena keluarganya telah berjualan pakaian lainnya.

“Keluarga ku sudah jualan monza yang lain. Monza anak-anak yang belum, jadi aku lah yang buka. Lumayan juga peminat monza anak-anak,” lanjutnya.

Baca juga: Jalan Sambu Medan Berubah Fungsi, Antara Lapak Monza dan Pool Angkot

Berjualan dari satu pasar ke pasar yang lainnya tak menjadikan dagangan Rasti laris terus. Bahkan ia mengaku pernah pulang ke rumah tanpa sepotong pakaian pun yang laku.

“Pernah jualanku gak laku sama sekali. Nggak buka dasar, itu di Pajak (pasar) Melati. Padahal aku nyewa lapak, hitungan perbulan itu Rp750.000. Ya nombok lah,” kenang Rasti sedih.

Tak hanya itu, persaingan sesama penjual pakaian bekas juga semakin ketat. Sebagian pedagang saingan Rusti, ada yang menjual dengan harga lebih murah.

Lulusan bidan ini mengambil barang dagangannya dari seorang toke di Kota Medan dengan harga di kisaran Rp7.000.000 hingga Rp 8.000.000 per balnya.

Baca juga: Menjelang Nataru, Pembeli Monza di Pajak Sambu Meningkat

“Harga bal sekarang pastinya lebih mahal dari yang dulu. Tapi kami gak tau kalau masalah pembayaran yang dulu pernah muncul itu. Karena kami ngambilnya dari Medan ini saja. Toke itulah yang berurusan itu,” jelasnya.

Pakaian jualan Rasti ini diakuinya akan ramai peminat saat hari raya maupun libur sekolah.

Ia juga menghitung bisa membeli sebanyak 1 bal per minggu jika sedang ramai. Namun jika tidak sedang ramai, ia akan membeli sekitar dua minggu sekali atau bahkan sekali sebulan.

Harga per potong pakaian bekasnya, berkisar dari Rp5.000 untuk kaos maupun celana biasa, sedangkan untuk gaun pesta anak-anak bisa mencapai Rp100.000 an.

Baca juga:Melirik Pajak Sambu di Kota Medan yang Tak Pernah Sepi, Pakaian ‘Monza’ Diobral Murah Meriah

“Yah, penjualan lumayan lah. Bisalah mencukupi. Bisa balik modal,” tutupnya.

Sementara itu Mamak Nur, salah seorang pembeli pakaian bekas mengakui bahwa dirinya merupakan pelanggan setia monza.

“Kualitas baju-baju monja ini bagus-bagus loh, dengan harga yang lebih terjangkau lagi. Tapi ya, memang harus pintar-pintar la kita memilihnya. Ini lagi nyari baju gaun untuk anakku. Nyari baju baru gak ada yang cocok,” tuturnya.

Ia juga mengaku senang berbelanja monja karena model pakaian yang beda dan jarang dimiliki orang lain.

“Kita gak perlu takut bisa kembaran sama orang lain, karena jarang ada monza yang bisa samaan,” ucapnya sambil tertawa kecil. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles