6.8 C
New York
Wednesday, October 16, 2024

Dua Skema Bappenas agar Target Pertumbuhan Ekonomi dari Prabowo Tercapai

Jakarta, MISTAR.ID

Dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana yang ditargetkan Presiden terpilih Prabowo Subianto, ada 2 skema yang diusulkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

“Presiden (terpilih) memiliki visi ingin ekonomi tumbuh 8 persen. Ini boleh, kami mempunyai skenario,” sebut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam Seminar Nasional Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia di Jakarta, pada Rabu (16/10/24).

Disebutkan, Indonesia butuh mencapai rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar minimal 6 persen, apabila mau keluar dari perangkap pendapatan kelas menengah atau middle-income trap.

Baca juga:Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, APBN 2025 Butuh Tambahan Rp300 T

Melalui visi Prabowo mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka target keluar dari middle-income trap kemungkinan dapat tercapai lebih cepat.

“Jika mau 8 persen di 5 tahun pertama (menjabat), sah-sah saja. Bahkan lebih baik sebab dapat mempercepat. Tugas kami di Bappenas adalah untuk mengeksekusi itu,” ucap Amalia.

Menyangkut usulannya, skenario pertama adalah mengejar perkembangan ekonomi yang melonjak perlahan, namun konsisten tiap tahun hingga akhirnya mencapai 8 persen di akhir masa jabatan Prabowo.

“Skenario pertama 8 persennya di ujung. Tahun pertama (2025) 5,7 persen, tahun kedua (2026) 6,4 persen, tahun ketiga (2027) 7,0 persen, tahun keempat (2028) 7,5 persen, dan terakhir (2029) 8,0 persen,” jelasnya.

Baca juga:Peran Inklusi Keuangan dalam Mendorong Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi

Sedangkan skenario kedua dirancang untuk mengakomodasi kemauan Prabowo supaya ada akselerasi pada tahun ketiga dan keempat masa jabatannya, persisnya 8,3 persen pada 2027 dan 8 persen pada 2028. Sementara pada 2029 pertumbuhannya di kisaran 7,8 persen.

“Maka rata-rata selama 5 tahun itu diharapkan sebesar 7,7 persen,” sebut Amalia.

Ekonom senior CORE Indonesia Hendri Saparini pun menyatakan Indonesia harus menunjang perkembangan ekonomi melompat tinggi untuk bisa keluar dari middle-income trap.

“Kita menemui target pemerintah baru yang mau 8 persen. Hanya pertumbuhan rata-rata kita itu makin lama makin rendah. Ini perlu kita rombak, karena butuh menuju 8 persen,” tukasnya.

Baca juga:Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Tingkat Pengangguran di Indonesia Capai 7,2 Juta Orang

Saat ini pemerintah lewat Undang-Undang (UU) APBN 2025 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun mendatang. (ant/hm16)

Related Articles

Latest Articles