Bisnis Rumahan Pempek Bege Bisa Hasilkan Omset Puluhan Juta Rupiah
bisnis rumahan pempek bege bisa hasilkan omset puluhan juta rupiah
Medan, MISTAR.ID
Berbisnis di dalam rumah kini bisa menghasilkan puluhan juta dalam sebulan, salah satunya cemilan khas Palembang, yang dikenal dengan Pempek Bege.
Salah seorang pelaku usaha makanan rumahan khas asal Palembang yang disebut Bege ini berada di Jalan Gurilla, Gang Anggrek, Kecamatan Medan Perjuangan.
Dibanderol dengan harga mulai dari Rp3.000 hingga Rp25.000/pcs nya, penjulan makanan ini mampu meraih omset hingga Rp90 juta dalam sebulan.
Pegawai produksi pempek Bege, Nisa menjelaskan bahwa ada 4 macam yang digunakan sebagai bahan dasar makanan tersebut.
“Di sini kita pakai empat macam bahan, ada ikan tenggiri, kakap, udang dan ada yang tidak menggunakan ikan sama sekali, bisa dibilang namanya ndos. Dan yang paling best seller itu ikan tenggiri,” ungkapnya pada mistar.id, Sabtu (11/5/24) sore.
Proses Pembuatan
Nisa juga menjelaskan dalam sehari, mereka bisa memproduksi hingga 10 kg pempek ini dengan berbeda varian ikan.
“Dalam satu kilogram adonan dapat menghasilkan 60 pcs lenjer, sedangkan isian telur bisa memproduksi 50 pcs dan kapal selam 17 pcs dengan ukuran timbangan 100 gram/pcs,” katanya.
“Awalnya, ikan yang sudah digiling halus dicampur dengan tepung, kemudian diadon lalu dicampur dengan bumbu yang sudah diracik,” ujarnya.
Proses pembuatan Pempek Bege. (f: dinda/mistar)
Setelah bumbu tercampur rata, adonan siap untuk di bentuk. Sebelum itu, panaskan air di dalam wajan dan tunggu hingga mendidih.
“Jangan lupa sewaktu membentuk gunakan tepung kanji agar tangan tidak lengket. Kalau sudah panas, adonan dicetak lalu di masukan isian telur yang sudah diaduk rata, lalu pipihkan bagian atasnya agar tidak tumpah, setelah itu masukan pempek yang sudah di bentuk tadi dalam wajan,” jelasnya.
Setelah dimasak hingga mengapung, pempek kemudian ditiriskan dan lalu dicuci bersih agar sisa tepung hilang dan tidak lengket.
“Nah, habis ini dicuci setelah itu di masukan dalam plastik pakingan, lalu di vacum (mesin press kedap udara) supaya tahan hingga dua hari, setelah itu di-freezer,” tambahnya
Menurut Nisa, meski terdengar mudah, ada beberapa kesulitan dalam pembuatan pempek ini.
“Sebenarnya simpel buatnya, tapi yang buat rumit itu proses pembuatannya. Jadi, kalau salah buatnya bisa jadi bisa keras dan tidak terasa ikannya. Kalau bumbu semua orang tau, tapi ga sesuai dengan cara pembuatannya bisa membuat pempek itu gagal,” bebernya.
Varian dan Harga
Pempek bege memiliki 4 varian nama, yaitu lenjer, isi telur, kapal selam dan ndos (tanpa ikan) dengan 3 isian.
“Kalau ikan tenggiri yang lenjer dan isi telur harganya mulai Rp5.000 sedangkan kapal selam tringgiri Rp25.000. Dan untuk ikan kakap sama udang harganya mulai Rp4.000, kapal selamnya Rp20.000. Sedangkan yang ndos itu mulai dari Rp3.000 dan isiannya itu ada telur, pastel dan ayam mercon,” jelas Nisa.
UMKM binaan BI ini juga sudah melakukan penjualan hingga luar kota, selain itu, Nisa mengatakan proses pemasaran menggunakan target omset perharinya.
“Karena kami baru pindah, jadi omsetnya masih turun, karena belum banyak yang tau. Di tempat sebelumnya di Jalan Kapten Muslim, kami targetkan satu hari harus dapat Rp3 juta, jadi sebulan bisa Rp90 juta,” pungkasnya. (dinda/hm22)