Friday, March 21, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Program Beasiswa S3 Berpotensi Picu Brain Drain, Begini Penjelasan Akademisi

journalist-avatar-top
Kamis, 20 Maret 2025 15.29
program_beasiswa_s3_berpotensi_picu_brain_drain_begini_penjelasan_akademisi

Akademisi USU, Prof Iskandar Zulkarnain. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Rencana Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk mengalokasikan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bagi dosen jenjang S3 dinilai berpotensi menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan optimal.

Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Iskandar Zulkarnain menyoroti salah satu risiko utama dari program ini adalah brain drain, yang dapat melemahkan ekosistem akademik dalam negeri.

Brain drain adalah fenomena di mana tenaga kerja terampil dan berpendidikan tinggi memilih meninggalkan negara asal demi mendapatkan peluang yang lebih baik di luar negeri.

Eksodus ini umumnya didorong oleh faktor-faktor seperti prospek gaji yang lebih tinggi, kondisi kerja yang lebih nyaman, peluang pengembangan karier yang lebih luas, serta akses ke lingkungan penelitian dan teknologi yang lebih maju.

“Jika tidak dikelola dengan baik, penerima beasiswa yang belajar di luar negeri mungkin tidak kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi,” katanya kepada Mistar, Kamis (20/3/2025).

Guru Besar Ilmu Komunikasi USU itu juga menyoroti tantangan pemerataan distribusi dosen S3. Menurutnya, ada kemungkinan bahwa sebagian besar lulusan program ini akan terkonsentrasi di perguruan tinggi besar, khususnya di Pulau Jawa, sementara daerah-daerah terpencil tetap mengalami kekurangan tenaga pengajar berkualitas.

Selain itu, ia mengingatkan agar kebijakan ini tidak hanya mengejar kuantitas tanpa memperhatikan kualitas pendidikan doktoral.

“Fokus pada peningkatan jumlah dosen S3 secara masif bisa mengabaikan kualitas program doktoral dan relevansinya dengan kebutuhan institusi,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurutnya, beasiswa skala besar akan memerlukan anggaran signifikan yang mungkin mengorbankan program pendidikan lain yang juga penting.

Iskandar juga menegaskan perlu ada mekanisme untuk memastikan bidang studi S3 yang diambil sesuai dengan kebutuhan institusi asal dan prioritas pembangunan nasional.

Diketahui sebelumnya, Kemendikti Saintek tengah merancang program beasiswa LPDP S3 untuk dosen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Disebutkan bahwa hingga saat ini dosen berpendidikan S3 masih berjumlah sekitar 25% dari jumlah keseluruhan. (susan/hm18)

REPORTER:

RELATED ARTICLES