10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Waspada Cuaca Ekstrem, Sumut Berpotensi Hujan

Jakarta, MISTAR.ID
Suhu muka air laut di wilayah perairan Indonesia saat ini masih anomali. Artinya, tidak normal.

Sedangkan suhu muka air laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia juga lebih dingin atau relatif lebih dingin dari normalnya. Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Sabtu (8/10/22).

Diterangkannya, sebagian wilayah Indonesia akan menghadapi curah hujan disertai angin kencang dan petir selama sepekan ke depan.

Kondisi muka air laut adanya gap itu, antara perairan Indonesia dengan samudera di sekitarnya, berkontribusi terhadap perairan Indonesia.

Baca Juga:Gempa Bumi Susulan Kembali Terjadi di Taput, BMKG Catat Ada 95 Kejadian

Samudra pasifik yang lebih dingin ini berkontribusi mengakibatkan uap air atau massa udara basah dari samudra pasifik ke wilayah perairan Indonesia, yang sering disebut sebagai fenomena lanina.

“Lanina masih terjadi hingga akhir tahun nanti, meskipun intensitasnya lemah. Namun, cukup signifikan menambah uap air di Indonesia. Fenomena yang sifatnya global dan berlangsung beberapa bulan, bahkan sampai ke awal tahun. Ini fenomena global dan lebih panjang,” ungkapnya.

Selain itu, BMKG menjelaskan saat ini sedang berlangsung aktifnya gelombang atmosfer madden julian oscillation atau secara sederhana disebut sebagai pergerakan awan-awan hujan dari arah Samudra Hindia melintasi Kepulauan Indonesia, menuju ke Samudra Pasifik.

Baca Juga:BMKG Ingatkan Warga Jauhi Lereng dan Perbukitan di Taput

“Sehingga hampir merata di wilayah Indonesia, terutama diawali bagian Barat, berangsur ke Indonesia bagian Tengah dan akhirnya bagian Timur dan akhirnya akan merata silih berganti,” tutur Dwikorita.

Selain madden julian oscillation, juga tengah terjadi gelombang rossby ekuatorial dan gelombang kelvin yang, menurut BMKG secara tidak langsung meningkatkan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, sampai sepekan ke depan.

“Berdasarkan analisis atau kondisi berbagai fenomena global dan lokal tersebut. Maka BMKG untuk sepekan ke depan memprediksi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat petir dan angin kencang untuk periode besok 9-15 Oktober 2022,” jelas BMKG.

Berikut wilayah yang menurut BMKG akan mengalami curah hujan sedang hingga tinggi selama 9-15 Oktober dengan status waspada yakni, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten. Jadi ini masih terus terjadi potensi hujan lebat.

Baca Juga:58 Gempa Susulan Terjadi di Taput, Ini Imbauan BMKG

“DKI Jakarta masih terus, Jabar, Jateng merata karena fenomenanya kompleks dan merata,” jelas Dwikorita.

Selanjutnya, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.

Curah hujan sedang hingga tinggi juga akan terjadi di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga:BMKG Medan: Waspada Hujan Lebat Berpotensi Banjir dan Longsor di Daerah Ini!

“Artinya, hingga sepekan ke depan hampir di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Dwikorita.

Sementara itu, tiga hari ke depan hari ini 8-10 Oktober 2022, periode lebih pendek, berdasarkan analisis prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi hujan lebat dan berpotensi banjir, dengan kategori Siaga.

“Hari ini hingga 10 yang perlu diwaspadai adalah sebagian wilayah Aceh, sebagian wilayah Banten, sebagian wilayah DKI Jakarta, sebagian wilayah Jawa Barat, sebagian wilayah Jawa Tengah, sebagian wilayah Jawa Timur, sebagian wilayah Kalimantan Barat, sebagian wilayah Sulawesi Tengah,” papar Dwikorita.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles