7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Hati-hati! 6 Obat yang Memperparah Penderita Sakit Jantung

Medan, MISTAR.ID

Beberapa obat meningkatkan risiko efek samping saat diminum dengan obat jantung. Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita penyakit jantung. Orang dengan penyakit jantung atau orang dengan masalah jantung biasanya mengkonsumsi obat-obatan tertentu secara teratur.

Ini diperlukan untuk mencegah serangan jantung atau penyumbatan terjadi lagi. Namun, terkadang ada keluhan lain yang dialami pasien selain gangguan jantung, seperti sakit kepala atau nyeri.

Jadi berhati-hatilah sebelum Anda buru-buru meminum obat pereda nyeri tersebut. Beberapa obat jantung ini dapat meningkatkan risiko efek samping bila diminum dengan obat tertentu.

Baca juga: Untuk Jaga Kesehatan Jantung, Berikut 5 Manfaat Jeruk Nipis

Lalu obat apa yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien jantung? Lihat penjelasannya di sini.

1. Obat pengencer darah tanpa resep dokterAspirin sering diberikan kepada pasien dengan penyumbatan arteri di jantung. Aspirin adalah pengencer darah. Oleh karena itu, ketika dikonsumsi dengan obat pengencer darah lainnya, seperti heparin, diharapkan semakin efektif malah akan berdampak sebaliknya.

Jika Anda meminum kedua obat pengencer darah tersebut secara bersamaan, Anda berisiko mengalami pendarahan yang sulit dihentikan.

2. Kontrasepsi hormonal (pil KB)
Pasien yang menjalani pengobatan jantung disarankan untuk menghindari kontrasepsi hormonal terlebih dahulu.

Baca juga: Jenis Olahraga Ringan Bagi Penderita Penyakit Jantung

Anda dapat menunda kehamilan dengan memilih alat kontrasepsi lain, seperti kondom atau IUD. ingat Pasien harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan ahli jantung untuk mengetahui metode KB mana yang terbaik untuk kesehatan masing-masing.

3. Obat kortikosteroid
Obat berbahaya untuk jantung selanjutnya adalah kortikosteroid. Golongan obat ini sering digunakan untuk mengatasi peradangan.

Sayangnya, seperti yang Anda ketahui, jika Anda meminumnya dengan dosis yang salah dalam waktu lama, risiko penyakit jantung berulang jauh lebih tinggi.

Baca juga: 5 Manfaat Kunyit dan Jahe Bagi Kesehatan, Merawat Jantung Anda

Karena itu, jika Anda mencurigai adanya peradangan di bagian tubuh mana pun, Anda harus mencari pertolongan medis.

4. Analgesik
Apa yang terjadi jika Anda tiba-tiba sakit kepala saat minum obat jantung? Jangan langsung konsumsi Ibuprofen.

Ini karena interaksi analgesik ini mirip dengan kortikosteroid. Obat pereda nyeri, yang sering digunakan untuk nyeri, rematik, atau sakit kepala, dapat membuat jantung Anda bekerja lebih keras.

Baca juga: Serangan Jantung Jadi Pemicu Penembak Kantor MUI Meninggal Dunia

Juga, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ini dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko kambuh. Sebagai informasi tambahan, NSAID tidak boleh digunakan sebelum atau sesudah operasi jantung (CABG).

Anda juga bisa mengonsumsi parasetamol yang konon lebih aman dibandingkan ibuprofen untuk sakit kepala. Namun, agar merasa lebih percaya diri dan beradaptasi dengan kondisi Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk meresepkan obat yang tepat.

5. Obat batuk pilek
Obat batuk dan pilek ini mengandung NSAID untuk meredakan nyeri.

Baca juga: Perut Bagian Kiri Sakit, Hati-hati Bisa Jadi Sakit Jantung

Obat batuk dan pilek juga menghambat kerja obat jantung secara optimal.

6. Obat migrain
Obat yang tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit jantung adalah obat migrain. Ini karena obat pereda nyeri NSAID, yang biasa ditemukan pada obat sakit kepala, dapat meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan ketegangan pada jantung.

Sekarang Anda tahu beberapa obat yang berbahaya bagi jantung Anda. Jika Anda merasa perlu bantuan dengan obat tertentu untuk membantu meringankan gejala Anda, bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles