13.7 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Krisis Pupuk Jadi Ancaman Pangan di Seluruh Dunia

MISTAR.ID

Asosiasi pupuk International Fertilizer Association (IFA) memberikan peringatan terhadap lonjakan harga pupuk. Kemudian, dadanya keterbatasan pasokan pupuk akan berdampak, bahkan mengancam aktivitas petani. Pada akhirnya berpengaruh pada defisit pangan di seluruh dunia.

Krisis pupuk bukan masalah baru. Ini sudah berlangsung sejak tahun 2022. Semakin membesar setelah perang Rusia-Ukraina. Faktor kedua karena sanksi ekonomi negara-negara barat terhadap Rusia dan Belarus.

“Sanksi ekonomi membuat efek lanjutan. Biaya bahan baku tinggi dan adanya pembatasan ekspor. Akhirnya menyebabkan berkurangnya pasokan pupuk secara dramatis. Pasar pun terganggu, terutama di segmen harga terjangkau,” kata Direktur IFA Laura Cross, dikutip Senin (19/6/23).

Baca juga: Pembagian Pupuk Subsidi Belum Merata di Simalungun, Harga Pupuk Non Subsidi Fantastis

Saat ini, pasar nitrogen dan fosfat stabil. “Tidak untuk kalium,” tambahnya.

Berdasarkan data, khusus untuk Asia Selatan dan Asia Timur terjadi penurunan drastis penggunaan pupuk selama 2 periode tahun 2021-2022.

“Secara relatif, ada tiga wilayah yang mengurangi penggunaan pupuk. Setidaknya 10% selama dua tahun. Mereka adalah Asia Barat (turun 17%), Eropa Barat dan Tengah (turun 15%) dan Afrika (turun 14%),” katanya.

Asosiasi produsen pupuk Rusia, Russian Association of Fertilizer Producers (RAPU) membenarkan penurunan konsumsi pupuk di berbagai negara dapat mengancam pasokan pangan secara global.

Baca juga: Pupuk Pemberian Menteri Dilaporkan Petani ke Polres Samosir

“Penurunan penggunaan pupuk di beberapa wilayah di dunia akibat sanksi barat terhadap Rusia pada 2023 mampu menyebabkan bencana pangan global,” sebut RAPU.

Untuk itu, RAPU meminta sanksi atas Rusia segera dicabut. Di sisi lain, Bank Dunia memperkirakan selama tahun 2023 dan 2024 harga pupuk dunia akan turun secara bertahap.

Di Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kebutuhan pupuk nasional mencapai 13 juta ton. Sementara produksi di dalam negeri hanya 3,5 juta ton.

Baca juga: Mei 2023, Ini Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi di Sumut

Artinya, Indonesia mengandalkan pasokan impor. Indonesia juga banyak mengimpor pupuk dari Rusia-Ukraina.

“Indonesia pun kena imbasnya. Indonesia mengimpor pupuk dari kedua negara tersebut. Pemerintah tengah berupaya mengatasi efek domino krisis pupuk global tersebut,” kata Jokowi belum lama ini. (cnbc/hm20)

Related Articles

Latest Articles