12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

WHO Sebut Indonesia Hadapi Penyakit Menular Tropis yang Tinggi

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia diketahui masih menghadapi beban penyakit menular tropis yang tinggi, walaupun ada usaha pencegahan dan pengendalian, serta ketersediaan pengobatan yang efektif.

“Penyakit tropis terabaikan dikarenakan tingginya angka kesakitan, kecacatan dan stigma, khususnya mempengaruhi populasi yang paling miskin dan marjinal, termasuk anak-anak, perempuan dan lanjut usia (lansia),” sebut Deputi Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia, Momoe Takeuchi ketika berpidato dalam peringatan Hari NTD’s Sedunia 2024 diikuti dalam jaringan di Jakarta, pada Rabu (6/3/24).

Baca juga:Transformasi Kesehatan, Kemenkes RI dan WHO Teken Kerja Sama

Kata Momoe, secara menyeluruh terdapat 21 penyakit tropis terabaikan (Neglected tropical diseases/NTD) yang disebabkan sejumlah patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa dan cacing parasit. Diketahui, 11 dari penyakit itu bisa ditemukan di Indonesia.

Bersamaan dengan penyakit yang sangat menular misalnya demam berdarah dan tuberkulosis, Momoe menuturkan, Indonesia juga berjuang dalam mengeliminasi dan memberantas NTD seperti filariasis, kecacingan, schistosomiasis (demam keong), kusta dan frambusia.

Penyakit lain, skabies, rabies dan gigitan ular berbisa, juga mempengaruhi kesehatan masyarakat dan membutuhkan atensi otoritas berwenang.

Hari NTDs Sedunia 2024, kata dia, WHO mengajak semua orang, begitu juga pemimpin, pejabat pemerintah, dan masyarakat, untuk bersatu, bertindak dan mengeliminasi NTD di dunia.

Baca juga:WHO Imbau Seluruh Dunia Siap Hadapi Penyakit X

Di Indonesia, WHO mendorong para pemimpin tingkat nasional dan daerah dalam memberantas frambusia di seluruh tanah air, yang kini diinformasikan kurang dari 50 kasus pada tahun 2023.

WHO juga mendorong upaya mengeliminasi schistosomiasis (demam keong) yang sekarang terdapat di 28 desa, serta mengeliminasi kusta dan filariasis pada tahun 2030.

Pemerintah Indonesia juga diapresiasi atas kepemimpinannya yang kuat dalam memberlakukan pendekatan verifikasi eliminasi subnasional untuk memverifikasi usaha eliminasi dari desa sampai provinsi.

“WHO berkomitmen mensupport Indonesia dalam mencapai target SDGs untuk menyudahi epidemi NTD dan penyakit menular lainnya pada tahun 2030,” kata Momoe. (ant/hm16)

Related Articles

Latest Articles