12.1 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Kasus Baru Ditemukan, WHO Beri Warning Flu Burung Bisa Lebih Mematikan dari Covid

Jenewa, MISTAR.ID

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan kekhawatiran atas penyebaran virus flu burung H5N1 ke manusia setelah terjadi ditemukan kasus baru penularan dari sapi ke manusia.

WHO memperingatkan, bahwa bisa tingkat kematian akan luar biasa tinggi jika penyakit ini tidak terkendali.

Flu burung diketahui sangat mematikan dan telah menyebabkan penurunan besar dalam populasi burung setelah muncul di Eropa pada tahun 2020. Wabah ini juga telah menghancurkan industri unggas dan jutaan burung harus dimusnahkan.

Baca juga: Peneliti UGM Temukan Air Kali Code Mengandung Senyawa Antibiotik

Virus baru sekarang membuat lonjakan baru yang mengkhawatirkan dengan penularan ke mamalia seperti sapi, kucing, anjing laut. Seiring perkembangan tersebut, penularan dari manusia ke manusia disebut akan sangat memungkinkan.

Meskipun belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia, ilmuwan telah memperingatkan bahwa virus ini akan jauh lebih mematikan dibanding Covid.

Para ahli di WHO mengatakan manusia akan menghadapi tingkat kematian yang luar biasa tinggi jika virus ini menyebar. Saat ini lebih dari setengah dari orang yang terinfeksi telah meninggal dunia.

Pendapat Ahli

Kepala Ilmuwan Badan Kesehatan PBB, Jeremy Farrar mengatakan, bahwa virus H5N1 tetap menjadi kekhawatiran besar.

“Kekhawatiran besar tentu saja… menginfeksi bebek dan ayam dan kemudian semakin banyak mamalia. Virus tersebut sekarang berevolusi dan mengembangkan kemampuan untuk menginfeksi manusia dan kemudian kritis adalah kemampuan untuk beralih dari manusia ke manusia,” katanya, seperti dikutip The Sun.

“Ketika virus masuk ke dalam populasi mamalia, maka [itu akan] semakin mendekati manusia. Virus ini sedang mencari inang baru yang belum pernah,” sambungnya.

Menurut Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Inggris, sejak Februari 2022 virus H5N1 telah menyebabkan 82 juta unggas peternakan dimusnahkan.

Sejauh ini belum ada bukti bahwa virus ini menyebar antara manusia. Tetapi evolusinya untuk menginfeksi lebih banyak spesies menjadi kekhawatiran ilmuwan.

Baca juga: Vaksin DPT Kosong, Dinkes Sumut: Menunggu Impor dari India

Data resmi menunjukkan antara tahun 2003 dan 1 April 2024, telah tercatat 463 kematian dari 889 atau 52 persen dalam kasus infeksi ke manusia di 23 negara.

Otoritas Amerika Serikat bulan ini mengatakan seorang di Texas sedang pulih dari flu burung setelah terpapar oleh sapi perah.

Itu merupakan kedua seseorang dinyatakan positif flu burung di AS dan terjadi setelah virus menyerang kawanan yang dilaporkan terpapar oleh burung liar di Texas, Kansas, dan negara bagian lainnya.

Menurut WHO, kasus itu juga merupakan infeksi manusia pertama dengan strain virus influenza A melalui kontak dengan mamalia yang terinfeksi. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles