22.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Transformasi Kesehatan, Kemenkes RI dan WHO Teken Kerja Sama

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menandatangani Perjanjian Hibah dan Rencana Kerja Bersama WHO Biennium 2024-2025, dalam mendukung pelaksanaan berbagai program kesehatan.

Penandatanganan dilakukan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan Perwakilan WHO Indonesia Dr. N. Paranietharan dan ini melanjutkan kesepakatan serupa yang dicapai pada periode 2023-2024.

“Kesepakatan ini tidak sekedar menopang kemitraan yang solid antara kedua pihak tetapi juga mendorong kita untuk berkolaborasi melaksanakan Program Kerja Umum WHO dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,” kata Dasa, Kamis (8/2/24) di Jakarta.

Menurutnya, kesepakatan tersebut dicapai dalam mendukung kegiatan strategis kesehatan Indonesia, dengan tujuan akhir penerapan pilar transformasi kesehatan kementerian dengan tingkat akuntabilitas yang baik.

Lebih lanjut Sekjen menjelaskan, kesepakatan tersebut akan mendorong terlaksananya kegiatan-kegiatan yang tertuang pada Rencana Kerja Bersama Indonesia-WHO untuk Anggaran Program WHO 2024-2025.

Baca juga: WHO Imbau Seluruh Dunia Siap Hadapi Penyakit X

Dasa mengatakan, kegiatan tersebut mencakup penelitian implementasi yang diharapkan mampu memberikan solusi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan sistem kesehatan Indonesia, sesuai instruksi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dalam konteks itu, ia menekankan pentingnya menjalin koordinasi yang intens antara Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan dan WHO dalam melakukan riset implementasi sebagai upaya implementasi Rencana Kerja Bersama.

Dasa kemudian menyatakan bahwa berdasarkan perjanjian tersebut, Indonesia dan WHO akan berkolaborasi untuk mewujudkan transformasi kesehatan, dengan fokus khusus pada promosi gaya hidup sehat, perluasan program imunisasi, mendorong pemeriksaan kesehatan, dan peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan primer. .

“Kami menyadari sepenuhnya bahwa transformasi kesehatan bukanlah tugas yang mudah. ​​Oleh karena itu, perlu mendorong kerja sama seluruh pemangku kepentingan, termasuk WHO, untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” tutupnya. (antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles