9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Ribuan Umat Katolik Paroki Sidikalang Tumpah Ruah ke Jalan Ikuti Perjalanan Salib dari Gedung Nasional

Dairi, MISTAR.ID

Ribuan umat Katolik Paroki Sidikalang tumpah ruah di jalan umum mengikuti proses perjalanan salib, bergerak dari Gedung Nasional Djauli Manik Jalan Sisingamangaraja menuju Gereja Paroki Sidikalang Jalan Dairi Sidikalang, Jumat (7/4/23).

Acara prosesi perjalanan salib diperankan ratusan muda-mudi katolik (Mudika) diawali teatrikal puisi, berawal keraguan murid Yesus ketika diajak ke bukit getzemani di bukit zaitun, awal kesengsaraan Yesus oleh orang-orang berdosa menangkap dan menyeret Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus.

Teatrikal, Pilatus memanggil para imam kepala, pemimpin orang Yahudi, para serdadu-serdadu dan orang-orang lain mengatakan, bahwa Yesus orang Galilea dan harus dibawa kepada penguasa Galilea yaitu Herodes. Kemudian Yesus kembali dihadapkan ke Pilatus dan berkata.

Baca Juga:Libur Perayaan Paskah, Pasar Tradisional Dwikora Terpantau Sepi

”Saya sudah memeriksa dia di depan kalian, tapi saya tidak mendapati dasar untuk tuduhan kalian kepada orang ini. Herodes pun menganggap orang ini tidak bersalah, karena dia mengirim kembali orang ini kepada kami. Orang ini tidak melakukan apa pun yang membuatnya pantas dihukum mati. Jadi, saya akan mencambuk dia dan membebaskannya. Lalu para orang-orang bedosa menyeret Yesus dan memaksa memikul salib yang kemudian Yesus disalibkan”.

Teatrikal itu mampu memukau larut dalam kesedihan mengenang kesengsaraan Yesus, dan para peziarah berdoa sekaligus merenungkan perjalanan Yesus.

Peranan mengenang kisah sengsara Yesus melalui prosesi perjalanan salib yang diikuti oleh ribuan umat Katolik Paroki Sidikalang diarak berjalan kaki dari Gedung Djauli Manik Jalan Sisingamangaraja menuju Gereja Paroki Sidikalang Jalan Dairi Sidikalang, mengundang simpatik dan memukau masyarakat Dairi.

Baik warga yang sedang melintas dan warga sekitar ramai menyaksikan dan mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera handphone.

Dalam perjalanan salib dari Gedung Djauli Manik menuju Gereja Paroki Sidikalang di setiap dalam memperagakan jalan salib. Suara narator dari pengeras suara soundsystem di setiap peragaan mengenang wafatnya Yesus membuat suasana merinding.

Baca Juga:Polda Sumut Siap Berikan Keamanan Saat Paskah

Amatan wartawan, jalan umum sempat macet dan antri banyak kendaraan karena ribuan umat yang mengikuti teatrikal perjalanan salib dari Gednas menuju Gereja Paroki Sodikalang menggunakan jalan umum satu jalur, dikawal mobil patwal dan puluhan petugas Kepolisian Resort Dairi Daerah Sumatera Utara.

Marga Sipayung, selaku narator prosesi Jalan Salib menyebutkan, Jalan Salib merupakan ajakan kepada umat mengenang peristiwa penting sepanjang perjalanan Yesus dari hukuman mati hingga penyalibannya di Bukit Golgota, demi menebus dosa manusia.

Pertama, Yesus dijatuhi hukuman mati diawali memikul salib ke gunung Golgota lalu jatuh untuk pertama kalinya kemudian berjumpa dengan Bunda Maria, ibu-Nya.

Saat itu, Simon dari Kirene membantu memikul salib Yesus. Oleh Veronika mengusap wajah Yesus, kemudian Yesus jatuh untuk yang kedua kalinya. Akan tetapi tetap menghibur wanita-wanita yang menangis. saat Yesus jatuh untuk ketiga kalinya lalu pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus dipaku pada kayu salib dan wafat di kayu salib. (manru/hm12)

Related Articles

Latest Articles