14.7 C
New York
Friday, April 12, 2024

Mengunjungi Vihara Tertua ‘Siu San Keng’ di Kota Medan

Belawan, MISTAR.ID

Kota Medan memiliki banyak bangunan bersejarah yang dijadikan sebagai destinasi wisata religi. Sebagai Kota yang memiliki keberagaman etnis, budaya dan agamanya, tak heran bila banyak destinasi wisata religi yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya ada vihara.

Ada banyak vihara yang bisa dikunjungi di Kota Medan. Masing-masing vihara memiliki cerita sejarah dan keunikannya masing-masing. Salah satunya Vihara Siu San Keng, yang terletak di Jalan KL Yos Sudarso, Labuhan Deli, Medan Labuhan.

Vihara Siu San Keng salah satu vihara yang populer di kalangan wisatawan. Uniknya, vihara ini disebut menjadi yang tertua di Kota Medan, karena sudah ada sejak hampir 2 abad lalu. Penasaran seperti apa Vihara Siu San Keng tersebut?

Baca juga:Polres Tebing Tinggi Gelar Apel Pengamanan Imlek 2574, Siap Jaga 21 Vihara dan Klenteng

Vihara Siu San Keng ini berdiri sejak tahun 1890. Didirikan oleh Shia Eng Tjai, bersama sebelas orang lainnya. Vihara ini merupakan salah satu bukti keberadaan etnis Tionghoa yang sudah lama di Kota Medan.

Wisatawan yang mengunjungi vihara ini, akan disuguhkan oleh pemandangan megah bangunan vihara, yang didominasi oleh warna merah. Vihara ini dihiasi oleh berbagai ornamen dan patung-patung di setiap bilik pintu masuk, pondasi bangunan bahkan atapnya.

Karena usianya lebih dari 1 abad, vihara ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Terdapat beberapa bagian vihara yang mengalami perombakan, namun bangunan asli dari vihara ini tetap dijaga dan dipertahankan.

Vihara ini setiap harinya ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin sembahyang. Uniknya, vihara ini dianggap sebagai simbol keharmonisan, yang kemudian Pemerintah Kota (Pemkot) Medan memasukkannya ke dalam daftar cagar budaya yang ada di Kota Medan.

Baca juga:Rayakan Imlek dengan 1.000 Lampion, Umat Vihara Maitreya Doakan Perdamaian Dunia

Vihara Siu San Keng disebut sebagai simbol keharmonisan mengingar sejak dulu vihara ini  ramai dikunjungi tak hanya oleh etnis Tionghoa saja, melainkan masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Tempat ini sering didatangi untuk sekedar menikmati keindahan vihara. Bahkan turis-turis mancanegara kerap memenuhi salah satu objek wisata religi ini.

Tak jauh dari Vihara ini, atau letaknya hanya berjarak kira- kira 100 meter, ada masjid tertua di Kota Medan, yakni Masjid Al-Osmani. Masjid ini juga memiliki nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Kota Medan. Karena itu lah vihara ini menjadi salah satu simbol pluralisme yang ada di Kota Medan. (bbs/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles