10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Rudolf V Saragih Pakaikan Baju Adat Simalungun ke Sekjen PDI Perjuangan

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Rudolf Valentino Saragih, salah seorang tokoh Simalungun memasangkan busana adat Simalungun kepada Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang datang untuk mengisi acara kuliah umum di Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Selasa (28/3/23).

Pemasangan pakaian adat Simalungun lengkap itu didampingi Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung O.F.M. Cap dan Rektor Universitas Santo Thomas Medan Prof Dr Maidin Gultom SH MHum. Ini merupakan salah satu upaya pelestarian budaya Simalungun yang biasa digunakan untuk menyambut tamu kehormatan.

Saat itu Rudolf tampak memasangkan gotong, hiou dan suri-suri kepada Hasto. Usai disematkan pakaian adat Simalungun, Hasto terlihat tersenyum akrab terhadap Rudolf.

Baca Juga:Sekjen DPP Minta PDIP Sumut Lebarkan Konsolidasi ke Aceh

Kehadiran Hasto di Universitas Katolik Santo Thomas mengisi kuliah umum dengan tema “Pancasila” yang dihadiri ratusan mahasiswa. Pada paparannya, Hasto banyak menjabarkan tentang filosofi kebangsaan yang ada dalam setiap butir Pancasila. Salah satunya sebut Hasto, adalah dengan melestarikan adat istiadat dan budaya lokal. “Indonesia adalah negara besar, negara spritual yang kaya dengan adat dan kebudayaan yang mesti dirawat,” ujar Hasto.

Rektor Universitas Santo Thomas Prof Dr Maidin Gultom, merupakan salah satu peserta yang hadir mendengarkan paparan Hasto. Terlihat juga sejumlah kader PDI Perjuangan, seperti Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan Ketua DPRD Medan.

Hasto kemudian banyak menceritakan filosofi pemikiran Bung Karno yang mencetuskan lahirnya ideologi Pancasila yang menjadi dasar negara. Imajinasi dan kecintaan Seokarno pada nasib dan masa depan bangsa Indonesia telah membuatnya mencetuskan  butir-butir Pancasila.

Baca Juga:PDIP Sinyalir Dosen UNJ Pelapor Gibran dan Kaesang Miliki Hubungan dengan Parpol

“Pemikiran Soekarno dalam mencetuskan Pancasila bertumpu pada sejumlah prinsip dan geopolitik dunia. Sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945. Di mana turut menyebut kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Politik luar negeri yang bebas aktif, serta kemanusiaan dan persatuan bangsa Indonesia adalah pikiran yang tidak lepas dari imajinasi Soekarno tentang masa depan Indonesia,” ujar Hasto.

Hasto mengatakan, Pancasila adalah ideologi perpaduan dari berbagai pemikir dunia yang sangat relevan hingga kini. Menurut Hasto, di tengah kemajuan teknologi serta ancaman ideologi yang mengarah pada kekerasan, Pancasila sangat penting diamalkan dalam proses berbangsa dan bernegara.

Dia pun mengajak agar mahasiswa agar terus berjuang mengamalkan Pancasila dan kesungguhan merancang masa depan. Hasto berpesan agar mahasiswa mewarisi semangat Soekarno muda yang lahir dari kalangan biasa, namun punya semangat dan imajinasi membangun masa depan bangsanya. “Mahasiswa adalah pejuang yang bangkit dari kesusahan dengan disiplin untuk merancang masa depan. Untuk itu saya mengajak agar mahasiswa juga terus menggali dan mengamalkan Pancasila,” tuturnya.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles