21.1 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Gubernur Sumut Ingatkan BEM se-Kodya Medan Tidak Ikut Demo Berbayar

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengingatkan kepada mahasiswa untuk menjaga harga diri tidak melakukan aksi demo berbayar. Hal ini diungkapkannya saat pertemuan dengan puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Medan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan, Selasa (23/8/22).

“Jangan kita korbankan harga diri kita demi demo berbayar. Dikasih Rp50 ribu atau Rp100 ribu. Jangan mau kalian ya,” ucapnya pada mahasiswa tersebut sambil mengingatkan mahasiswa memiliki motivasi dan jati diri.

Edy memperlihatkan sejumlah video motivasi kepada mahasiswa agar bisa mencontoh dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu video yang cukup berkesan bagi Edy dan meminta para mahasiswa untuk mencontohkannya yakni ada satu anak muda yang membantu orang asing yang sedang mengambil foto di kawasan nelayan dimana orang asing tersebut tertahan di dalam lumpur setelah mengambil beberapa foto dari kawasan nelayan tersebut.

Baca juga: Aliansi BEM Sumut Berencana Unjuk Rasa, Sejumlah Titik di Medan Terpantau Sepi

“Sebelumnya orang asing tersebut telah berpikiran negatif pada anak muda itu. Dia tak terpikir kalau anak muda tersebut kembali karena sebelumnya hanya menyelamatkan barang-barang orang asing tersebut. Akan tetapi, dia meminjamkan tubuhnya untuk diinjak agar orang asing tersebut bisa keluar dari lumpur. Nah, kisah ini bisa menjadi contoh,” ungkapnya.

Sebelumnya, Edy juga telah menyampaikan tentang program dari Pemprovsu yakni pembangunan infrastruktur yang sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu dengan melakukan usaha untuk meminjam uang kepada Pemerintah Pusat hingga pinjaman pihak asing. Hal ini dilakukan untuk perbaikan jalan rusak sepanjang 450 kilometer di Sumut.

“Tapi, Pemprov Sumut tidak memiliki uang atau anggaran sehingga meminjam uang ke Kementerian Keuangan, Sri Mulyani, namanya SMI. Tahu bunganya, 6%. Aduh, habis uang kita bayar bunga. Lalu, kita merubah pinjaman ke Jepang. Namun, negara atau pemerintah pusat tidak mau sebagai penjamin untuk utang tersebut. Sehingga, untuk meminjam uang ke Jepang diurungkan. Lalu, mau dilakukan pinjaman B to B tapi provinsi mencicil di Korea. Harus ada dari penjamin Menteri Keuangan namun tidak keluar dan tidak bisa lagi,”
jelasnya.

Jalan terakhir, Edy mengatakan menggunakan anggaran APBD Sumut dengan sistem tahun jamak atau multiyears tahun 2022, 2023 dan 2024 untuk pembangunan infrastruktur di Sumut ini.

“Nah, soal mahasiswa juga mendemo karena proyek tersebut ke DPRD Sumut, memang menjadi masukan untuk pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik, cepat dan tepat. Tapi perlu diketahui sampai detik ini orang ini kerja. Saya menandatangani perencanaan sampai tingkat pertanggungjawaban,” ucapnya.

Baca juga: Partai Mahasiswa Indonesia, Keberadaan yang Diragukan Mahasiswa

Sementara itu, Koordinator BEMSI Sumut, Chalil Gibran mengapresiasi langkah Gubernur Sumut, Edy Rahyamadi melakukan upaya melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sumut dengan kerja keras bersama Pemprov Sumut.

“Kami tahu dengan kerja keras Gubernur Sumut, yang kompetitif dari keterbelakangan di masa lalu untuk perbaikan Sumut, seperti infrastuktur sangat besar. Kita sama tahu, jalan Sumut sangat jelek. Dengan adanya, program pemerintah membangun infrastruktur sangat bagus itu,” ucap Presiden Mahasiswa Universitas Dharmawangsa itu.

Dalam kesempatan yang sama, Rahudman Harahap selaku Tokoh Masyarakat yang menginisasi kegiatan ini mengatakan dialog tersebut bertujuan agar tidak ada informasi yang tersumbat. Katalisator antara pemerintah dan mahasiswa. Sehingga, Gubernur Edy sebagai pemimpin Provinsi Sumut ini telah memaparkan sejumlah program di Sumut dan tinggapi oleh mahasiswa.

“Kalau ada hal-hal perlu diajukan ke gubernur tidak perlu ada unjuk rasa (demo) tapi dilakukan dialog terbuka seperti hari ini. Saya sebagai tokoh masyarakat mencoba untuk menghimpun BEM ini agar bisa berdialog langsung dengan gubernur. Kita harapkan ini berkelanjutan dan gubernur nantinya bisa memberikan kuliah umum dalam rangka menjelaskan program pemerintahan, baik pembangunan, kemasyarakatan, ekonomi dan lainnya,” tukasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles