12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Blokir Akses Jalan Ke PT DPM, Kapolsek Parongil Bubarkan Massa Eks Security

Sidikalang,MISTAR.ID

Puluhan mantan pekerja satuan pengamanan( satpam) PT Dairi Mineral Prima (DPM) melakukan pemblokiran jalan akses utama menuju lokasi PT DPM di Desa Longkotan Kecamatan Silima Punggapunga Kabupaten Dairi Sumut .

Aksi pemblokiran jalan dilakukan dengan cara memalangkan puluhan sepeda motor di badan jalan seraya melarang sejumlah karyawan PT DPM masuk kerja. Aksi ini mereka lakukan agar mereka dipekerjakan kembali sebagai Satpam atau tenaga harian lepas, Rabu (16/3/23).

Kapolsek Parongil AKP HP Purba, langsung turun ke lokasi bersama jajarannya didampingi Camat Horas Pardede melalui Kasi Trantib Kecamatan Silima Punggapungga, Binton Panjaitan.

Baca juga:Setahun Beraksi, Polantas Gadungan Ditangkap Reskrim Polsek Delitua

Kapolsek Parongil AKP HP Purba sempat berdialog dengan puluhan warga sembari memberikan pembinaan guna sama-sama menjaga kekondusifan, keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) suatu kondisi dinamis masyarakat.

Dialog itu mampu membuat puluhan massa berhasil dibubarkan Kaposek dengan tertib. Sejumlah karyawan kembali boleh masuk kerja dengan catatan segala tuntutan warga ke PT DOM agar disampaikan melalui unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan(Forkopimca) dan dimusyawarahkan di Kantor Camat Silima Punggapungga dengan menghadirkan pihak PT. DPM.

Dalam dialog singkat, diantara puluhan warga sempat melayangkan protes terkait pemberdayaan satpam di PT DPM terdiri dari TNI/POLRI kepada Kapolsek. Mereka mempertanyakan mengapa warga sekitar tidak diberdayakan untuk menjadi satpam.

Namun demikian warga rela dijadikan pekerja harian dan turut membantu TNI/POLRI yang penting dapat bekerja untuk kesinambungan kehidupan keluarga dan berharap dipekerjakan di PT DPM.

“Terus terang, kami puluhan mantan satpam sudah kurang lebih dua bulan tidak bekerja, lalu apa solusinya untuk lapangan kerja kami sebagai warga masyarakat lingkar tambang” papar mereka.

Di tempat terpisah, Camat Silima Punggapungga, Horas Pardede mengaku pihak PT DPM kurang kordinasi dengan Forkopimca. Sementara diakuinya , warganya masih banyak butuh lapangan kerja. Untuk itu dia berharap agar PT DPM agar berkordinasi dengan Forkopimca terkait pemberdayaan naker oleh warga sekitar.

Sementara itu, Agum, yang mengaku selaku humas PT DPM yang dihubungi mistar.id melalui selulernya,  lewat pesan whatsapp menyebutkan PT DPM tidak pernah dan tidak mungkin melakukan pemecatan personil FSI karena personil FSI bekerja dibawah FSI, bukan di bawah DPM secara langsung , sebab PT.DPM menunjuk FSI sebagai vendor pengamanan wilayah kerja PT DPM. Namun, kontraknya sudah selesai sejak tanggal 18 Februari 2022.

Baca juga:Terlibat Cekcok, Mahasiswa Unhas Ditikam Satpam Kampus 

Terkait aksi tersebut, satupun dari mantan satpam PT DPM tidak bersedia memberikan komentar ke media. Namun sebelumnya, kurang lebih tiga orang karyawan PT DPM, dilokasi aksi mengaku mereka sempat dilarang masuk kerja kelokasi PT DPM, dan sebahagian karyawan dari Sidikalang memilih putar balik berkumpul di samping kantor Polsek Parongil. Akan tetapi bagi warga masyarakat yang beraktivitas keluar masuk dari lokasi aksi diperbolehkan keluar masuk. (manru/hm06)

 

 

Related Articles

Latest Articles