5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Warga Simalungun: Sudah Menjawab Kegelisahan Masyarakat

Simalungun, MISTAR.ID

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia, sejak Rabu (21/3/23) kemarin. Pencabutan status ini kata Jokowi, sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat.

Keputusan pemerintah ini dinilai merupakan langkah tepat untuk mengembalikan kondisi ekonomi yang kian drastis menurun.

Menanggapi keputusan itu, sejumlah pelaku usaha, mulai dari pedagang, peternak dan penjual kuliner yang tersebar di wilayah Kabupaten Simalungun. Menyebut langkah ini sudah sangat menjawab kegelisahan masyarakat. Ungkapan tersebut disampaiakan saat berbincang dengan Mistar.id Kamis (22/6/23) siang di beberapa lokasi.

Baca juga: IDI Dukung Presiden Jokowi Cabut Pandemi Covid-19

Kata mereka, dengan keputusan ini, sudah menjawab rumor ataupun isu yang sempat meresahkan masyarakat. Terkait kembalinya wabah penyakit virus Corona yang sering disebut Covid-19.

“Nah kalau begini kan sudah lega. Gak ada lagi yang bilang Covid-covid itu, walaupun seutuhnya kita tidak percaya, cuma terganggu juga lah,” tegas sejumlah warga.

Terpisah, Suhendri (35) yang merupakan pedagang bakso keliling di sejumlah sekolah di Kabupaten Simalungun. Mengaku lega dengan adanya keputusan ini. Kata, Suhendri, langkah yang diambil Presiden merupakan langkah yang tepat dan sekaligus menjawab kegelisahan masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Mencabut Status Pandemi Covid-19 Indonesia

Dimana dengan adanya keputusan ini, tentu banyak masyarakat yang merasa lega dan tidak perlu was-was terkait isu kembali mewabahnya Covid-19.

“Kemarin-kemarin itu ada yang bilang Covid datang lagi, sebenarnya bodoh amat sih bang. Cuma kita takut ada lagi pembatasan seperti waktu itu,” terang dia.

Untuk itu, Suhendri berharap wabah penyakit tersebut tidak akan kembali lagi ke Indonesia.

Baca juga: Sempat Vakum Karena Covid, SMI Guncang Danau Toba 25-26 Agustus Mendatang

Hal yang serupa juga dikatakan Darma Sibuea (38), yang merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kata Darma, imbas Covid-19 banyak usaha menengah ke bawah yang harus gulung tikar (tutup.red). Hal itu disebabkan karena daya beli dan ekonomi masyarakat yang kian anjlok saat itu.

“Kalau awal-awal oke lah bang, begitu akhir tahun 2020 di situlah salah satu puncak masa sulit,” terangnya.

Terkait, keputusan Presiden Jokowi, Darma mengatakan hal ini sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk di Kabupaten Simalungun. Dimana kata dia, keputusan ini bertujuan untuk menghilangkan kontroversi di tengah masyarakat.

Baca juga: Masuk Endemi, Pemerintah Tak Lagi Biayai Warga yang Terjangkit Covid-19

“Sebelum ada pengumuman ini, banyak kita lihat di media, kembalinya Covid-19. Belum lagi ada yang bilang sudah ada lagi korban. Adalah yang bilang varian baru. Jadi dengan adanya ini, tidak ada lagi isu-isu seperti itu,” tambahnya. (Matius/hm21).

Related Articles

Latest Articles