9.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Puluhan Siswa SMAN 1 Dolok Panribuan Simalungun Unjuk Rasa Tuntut Kepsek Diganti

Simalungun, MISTAR.ID

Sejumlah guru dan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, berunjuk rasa di halaman sekolah Jalan Besar Parapat Tiga Dolok, Dolok Parmonangan,Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, pada Kamis (20/7/23).

Mereka meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Sumut) agar kepala SMAN 1 Dolok Panribuan, Rismauli Hutabarat, diganti atau dipindahkan dari sekolah tersebut lantaran terlalu arogan.

Sayangnya, saat unjuk rasa berlangsung, kepala sekolah yang didemo sedang tidak ada di sekolah.

Para pendemo bertemu langsung dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Kacab Disdik Sumut) Wilayah VI, Ramadhan Zuhri Bintang.

Baca juga : Ketua DPRD Asahan Tak Pernah Tempati Rumah Dinas, Mahasiswa Gelar Demonstrasi

Awalnya, para pengunjuk rasa tidak ingin bertemu dengan Kacab Disdik Sumut Wilayah VI tersebut.

Namun, akhirnya mereka pun duduk bersama dengan Kacab Disdik Sumut Wilayah VI dan beberapa forkopimda daerah Kabupaten Simalungun.

Horas Manullang, salah satu guru yang ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut mengungkapkan alasan mereka menggelar unjuk rasa yaitu pertama mengecam arogansi kepala sekolah Rismauli Hutabarat.

Memaksakan guru sesuai dengan keinginannya. Berkata-kata kasar kepada guru, baik secara langsung maupun melalui pesan singkat whatsapp.

Begitu pun yang berkaitan dengan masalah keuangan.

Setiap ada kegiatan, tidak ada pertanggungjawaban. Belanja untuk kegiatan tersebut, dilakukan oleh kepala sekolah sendiri, tanpa melibatkan panitia yang sudah terbentuk.

Selain itu, sambung dia, setiap siswa menghilangkan buku dari perpustakaan sekolah, tidak boleh diganti dengan kembali seperti buku tersebut, melainkan harus membayar biaya pengganti sebesar Rp 120 ribu.

Tidak hanya itu saja, kata Horas, uang kerohanian yang dikumpulkan setiap melakukan pertemuan, diserahkan kepada kepala sekolah, bukan kepada bendahara kas sekolah.

“Kami sampaikan, sebagai alasan kami, bahwa kami merasa keberadaan Kepala Sekolah yang sekarang ini sudah membuat kami tidak nyaman. Selaku guru dalam menjalankan tugas di sekolah ini. Itulah sebagai alasan dari kami, kenapa hari ini kami harus menyampaikan aspirasi, karena berulang kali ketika rapat, kalau kami menyampaikan pendapat selalu disuruh diam. Seperti itulah terjadi setiap hari di SMAN 1 Dolok Panribuan,” tegas Horas.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Kacab Disdik Sumut) Wilayah VI, Ramadhan Zuhri Bintang menyatakan akan menindaklanjuti secepatnya atas laporan yang diucapkan oleh para guru dan siswa yang melakukan unjuk rasa tersebut.

“Kami menghimbau, apabila masih ada masalah ataupun kendala, silahkan untuk berkoordinasi dengan Cabdis Pendidikan Wilayah VI terlebih dahulu. Sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu,” ujarnya.

Dia berjanji, pihaknya akan melakukan tindakan secepatnya.

Namun, hal ini harus dibicarakan terlebih dahulu kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

“Semua keluhan-keluhan tadi akan kami tampung. Kejadian ini tetap akan kita ambil tindakan, hanya saja hari ini, kita tidak boleh langsung mengambil tindakan. Sebab, kami harus menyelidiki terlebih dahulu. Kami pun tidak boleh hanya mendengar sepihak. Kepala sekolah Rismauli Hutabarat akan kami minta keterangan pula,”ucap Bintang.

Baca juga : 43 Pelajar SMA/SMK Lulus Seleksi Paskibraka di Simalungun

Hanya saja, pihak guru maupun siswa yang berunjuk rasa tersebut kecewa.

Pasalnya, pihak guru dan siswa yang berunjuk rasa tidak puas atas jawaban yang diberikan oleh pihak Cabdis Pendidikan Wilayah VI. (Yetty/hm19)

Related Articles

Latest Articles