8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Keluhan Pedagang Kue Kering Jelang Lebaran, Bersaing dengan Pabrik di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok

Simalungun, MISTAR.ID

Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum pedagang kue kering rumahan untuk mengais rezeki lebih dari hari biasanya. Namun saat ini, pada pedagang harus memutar otak untuk mengatasi sejumlah kondisi. Seperti yang dialami Deliana Rosita Parangin-angin.

Deliana memproduksi berbagai jenis kue kering di rumahnya, Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Ia sehari-hari dibantu tetangga maupun keluarga untuk produksi kue.

Perempuan paruh baya ini mengungkapkan, produksi kue meningkat saat menjelang lebaran. Untuk itu ia mengaku harus mengeluarkan tenaga dan biaya produksi ekstra.

Baca juga:Permintaan Kue Kering untuk Lebaran di Medan Masih Sepi

“Untuk saat ini kita sudah produksi 500 kg kue kering,” kata Deliana, Kamis (21/3/24).

Namun kali ini, meskipun permintaan terbilang banyak, Deliana terpaksa menekan keuntungan dari penjualannya. Alasannya, harga bahan pokok yang naik 20-40 persen dari biasanya.

Untuk harga tepung naik Rp65 ribu per karung, dari semula Rp220 ribu menjadi Rp285 ribu. Telur per papan naik Rp5-6 ribu. Kemudian minyak putih per liter dari Rp24 ribu menjadi Rp40 ribu. Begitupun harga nenas dari Rp4 ribu per buah menjadi Rp8 ribu.

“Harga gula, tepung dan blue band naik. Nanti kalau harga jualnya dinaikkan, orang gak mau beli,” ujarnya.

Selain menghadapi bahan pokok yang semakin tinggi, persaingan harga dengan kue buatan pabrik juga dialami Deliana. Pabrik, sebut Deliana cenderung menjual kue dengan harga lebih murah.

Baca juga: Bahan Pokok Serba Mahal, Pelaku UMKM Kue Kering Naikkan Harga

Mengatasi hal tersebut, Deliana menjual kue kering secara paketan 2-5 jenis kue, mulai dari harga Rp150-300 ribu. Harga paketan itu lebih murah dibanding membeli satuan.

“Makanya untung juga sedikit. Karena kalau harga kue dinaikkan, gak ada yang beli. Sama pelanggan juga tidak enak,” sebutnya.

Deliana menjual kue kering tergantung jenis dan beratnya, dari puluhan, nastar dan bola-bola coklat paling banyak dipesan pelanggan. “Yang beli ada dari Siantar-Simalungun. Dari Medan juga ada,” katanya.

Per 1 kg, Deliana menjual kue jenis nastar keju dengan harga Rp110 ribu, Putri Salju Rp95 ribu, bola-bola coklat Rp110 ribu, Blueberry Rp95 ribu, Strawberry Rp100 ribu, Bangkit Rp95 ribu dan masih banyak lagi.

Meningkatkan penjualan, Deliana tidak hanya memasarkan secara konvensional, ia juga mengikuti teknologi dengan pemasaran secara online. (gideon/hm17)

Related Articles

Latest Articles