9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Harga Pupuk Mahal, Petani Sawit di Simalungun Mengeluh

Simalungun, MISTAR.ID

Untuk saat ini tanaman sawit, tidak termasuk dalam kategori tanaman yang tercover pupuk subsidi dari pemerintah. Hal tersebut membuat efek yang sangat besar bagi para petani sawit, yang saat ini harus menggunakan pupuk nonsubsidi urea, dengan selisih harga mencapai Rp500 ribu.

Salah seorang petani sawit di Kabupaten Simalungun, Bonauli Rajagukguk mengatakan, perbandingan harga itu sangat berpengaruh terhadap produksi sawit yang dihasilkan.

Diterangkannya, akibat mahal nya pupuk nonsubsidi, para petani padi hanya menunggu panen saja, tanpa menambah pupuk kepada tanaman.

Baca Juga:Harga Pupuk Naik Imbas Harga Sawit yang Mahal

“Jadi kita tidak memupuk, kita menunggu aja hasil yang ada, jadinya tidak maksimal” ucap Bonauli, Selasa (16/5/23) saat dijumpai di Pematang Raya.

Bonauli menerangkan, normalnya jika menggunakan pupuk, tanaman sawit bisa menghasilkan 2 ton sawit dari dua hektar lahan. Jika hanya menunggu saja, hanya menghasilkan 1 ton sawit dari 2 hektar lahan.

Baca Juga:Pemeriksaan Terhadap 23 Pengusaha Kios Pengecer Pupuk Subsidi oleh Kejari Dairi Dinilai Janggal

Ketika ditanya soal ekspor CPO sawit, petani sawit di Simalungun tidak terlalu peduli akan hal tersebut. Para petani lebih peduli terhadap harga sawit yang tidak sesuai dengan biaya produksi.

Untuk idealnya, Bonauli Rajagukguk mengatakan, agar sesuai dengan biaya produksi yang sangat tinggi, harga sawit per kg harus mencapai sekitar Rp.3.000.

“Harapan kita harga nya bisa mencapai 3ribuan, karena saat ini masih diangka Rp.1.900,-.” ucap Bonauli. (roland/hm17).

Related Articles

Latest Articles