15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Begini Penjelasan Pangulu Sitalasari Terkait Pembangunan Jalan Usaha Tani

Simalungun, MISTAR.ID

Ketua Maujana Nagori Sitalasari Oktavianus Rumahorbo, menyoroti program pembangunan jalan usaha tani yang dikerjakan pangulu. Pembangunan jalan itu disebut tidak ditampung di APBNagori Sitalasari TA 2023.

Menanggapi kritikan tersebut, Pangulu Nagori Sitalasari Rudi Hartono menjelaskan, bahwa program pembangunan yang dimaksud, sudah masuk dalam Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Nagori (APBNag) Tahun Anggaran 2023.

Sehingga pihaknya pun berani mengerjakan pembangunan, dan segala mekanisme serta dokumen prosedur sudah dilengkapi.

Baca Juga: APBNag Tak Ditampung, Pangulu Sitalasari Paksakan Bangun Jalan

Pangulu Rudi Hartono juga menyebut bahwa berita acara P-APBNag Sitalasari TA 2023 telah ditandatangani oleh Ketua Maujana.

“Tidak tertampung di induk, tetapi ditampung di Perubahan APBnag TA 2023” kata Rudi, Senin (15/1/24).

Dia menuturkan, anggaran pembangunan tersebut tidak akan keluar, jikalau memang prosedur tidak dilengkapi oleh Pemerintah Nagori Sitalasari.

Soal terlambatnya pembangunan, hingga memasuki tahun 2024, Pangulu mengatakan hal tersebut karena lamanya pencairan tahap III Dana Desa Nagori Sitalasari, baru terrealisasi pada 27-28 Desember 2023.

Dengan pencairan dipenghujung tahun, lanjut Rudi Hartono, tidak mungkin pekerjaan dapat selesai dalam satu dua hari. Alhasil pekerjaan harus dilanjutkan dilakukan pada tahun 2024, dengan mempertimbangkan agar anggaran tidak kembali ke kas negara atau silpa.

Soal tidak masuknya proyek di wilayah Sitalasari, Pangulu Rudi menerangkan bahwa lokasi tanah wakaf tersebut termasuk tanggungjawab Nagori Sitalasari. Di mana penanggungjawab tanah wakaf juga berkantor di Sitalasari, dan pembangunan juga sebagai penyelamatan aset, agar jalan tidak tertutup.

Baca Juga: Sempat Rusak Parah, Kondisi Jalan Provinsi di Simalungun Berangsur Membaik

Kemudian manipulatif yang dituduhkan soal judul program jalan usaha tani, Pangulu menegaskan bahwa di sekeliling proyek terdapat hamparan sawah yang masuk dalam peta Nagori Sitalasari.

Ia juga mengatakan, bahwa kritikan yang disampaikan maujana, mungkin merupakan akibat miskomunikasi, sehingga program yang sudah disusun dan dimusywarahkan bersama, mendapat kritikan dari maujana sendiri.

Rudi pun menegaskan bahwa ia siap mempertanggungjawabkan soal pekerjaan proyek jalan usaha tani tersebut, dan itu akan dituangkan nanti di LKPj.

“Yah bisa dilihat prosesnya, dan silahkan nanti diperiksa LKPJ-nya, itu kewenangan mereka,” tegas Rudi Hartono. (Abdi/hm22)

Related Articles

Latest Articles