10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

124 dari 806 SD di Simalungun Jadi Pilot Project Kurikulum Merdeka 2023

Simalungun, MISTAR.ID

Dinas Pendidikan Simalungun terus melakukan sosialisasi terhadap pendidik untuk membantu dan mengarahkan proses Capaian Pembelajaran (CP) dalam implementasi Kurikulum Merdeka 2023.

Dan salah satu yang dipersiapkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tujuan agar setiap pendidik memiliki rencana pembelajarannya masing-masing.

Hal tersebut dikemukakan Plt Kadis Pendidikan Simalungun melalui Kabid SD, Syahmantuah Sidabalok menanggapi MISTAR.ID di ruang kerjanya, Rabu (14/12/22) sore.

Baca juga: Cabdis Siantar Jalankan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran 2022-2023

“Kurikulum merdeka yang akan dimulai tahun 2023, sosialisasinya sudah terus dan maksimal kita lakukan dalam tahun 2022 ini,” kata Syahmantuah.

Bahkan pada awal tahun 2023 nanti, dari 806 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Simalungun, sebanyak 124 SD ditetapkan sebagai pilot project pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

“Untuk Simalungun sudah kita tetapkan 124 SD menjadi pilot project Kurikulum Merdeka untuk 2023 nanti, 12 di antaranya SD swasta,” ujar Syahmantuah Sidabalok.

Masih kata Syahmantuah, Kurikulum Merdeka tahun 2023 nanti belum berjalan efektif tapi masih sebatas sosialisasi dan uji coba melalui pilot project 124 SD tersebut, dan efektifnya akan berjalan penuh pada tahun 2024.

Kurikulum Merdeka Belajar 2022/2023 ini, imbuh Syahmantuah, sebagai bentuk evaluasi dari pelaksanaan kurikulum 2013. Dan Kurikulum Merdeka ini, merupakan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, kontennya lebih optimal agar peserta didik lebih mendalami konsep untuk menguatkan kompetensi masing-masing.

Baca juga: Disdik Siantar: Kurikulum Merdeka Mulai Dilaksanakan Tahun Ajaran 2024/2025 Secara Nasional

Menanggapi dampak psikologis pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar terhadap pelajar SD, diyakini Sidabalok tidak begitu berat.

“Dampak psikologis penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, kita yakini tidak akan begitu berpengaruh, bahkan menjadi lebih disenangi anak didik. Karena pembelajaran awal untuk pelajar SD hanya berupa pengenalan literasi dan numerasi,” ujarnya.(maris/hm09)

Related Articles

Latest Articles