7.5 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Tetap Waspada Meski Kota Pematang Siantar Nihil Kasus Rabies

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar mengatakan jika di Pematang Siantar nihil kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. Ia berharap nihilnya jumlah kematian tetap bertahan sepanjang tahun.

“Meninggal dunia akibat virus rabies saat ini belum ada di Kota Pematang Siantar. Kami berharap, semoga tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) rabies sepanjang tahun ini,” kata Plt Kadis Kesehatan Pematang Siantar, Yuliana Sara Erika Silitonga yang dikonfirmasi mistar.id melalui pesan aplikasi WhatsApp (WA), Selasa (6/6/23).

Meski begitu, Kota Pematang Siantar tetap harus tetap waspada terhadap penyakit ini. Pasalnya, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) masih banyak terjadi dari Januari hingga Mei 2023. Hal ini disampaikan Fungsional Epidemiologi Ahli Madya untuk pengelolaan rabies dan malaria di Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar, Domen Silalahi.

Baca juga: Hingga Juni 2023, Terdapat 254 Kasus Rabies di Simalungun

“Di Siantar tidak ada kasus meninggal dunia akibat rabies. Tapi kalau jumlah kasus gigitan banyak. Gigitan rabies itu berasal dari tiga binatang, yakni kera, kucing dan anjing. Tapi, yang paling sering di tangani itu gigitan kucing dan anjing. Sedangkan kera tidak pernah,” jelas Domen Silalahi, pada Rabu (7/6/23).

Ia juga tidak bisa memastikan kasus GHPR setiap bulan meningkat di kota ini. Ia mencontohkan pada April terdapat 25 kasus gigitan. Kasus menurun dibandingkan Maret.

Namun, memasuki bulan Mei 2023, kasus GHPR kembali naik menjadi 40 kasus. Domen juga tidak bisa menjelaskan secara detail karena ia baru saja mengemban tugas sebagai pengelolaan rabies dan malaria di Kota Pematang Siantar.

Baca juga: Rabies Menyebar di NTT, Pemerintah Imbau Hewan Liar Dieliminasi

“Sedangkan untuk bulan Juni, kami belum ada menerima datanya dari puskesmas-puskesmas. Mudah-mudahan kasus gigitan hewan penular rabies, tidak ada di bulan ini,” ujarnya.

Domen Silalahi mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap gigitan hewan, terutama hewan liar. Sebab rabies merupakan penyakit yang cukup berbahaya. Bahkan, dapat menyebabkan kematian.

“Oleh karena itu, penting untuk dipahami apa penyebab dan bagaimana cara agar terhindar dari penyakit rabies tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Siantar Gelar Vaksinasi Rabies Gratis Terhadap Anjing

Untuk pasien yang terkena kasus gigitan itu, terang Domen Silalahi, tidak semua ditanggulangi dengan vaksin rabies. Karena pihaknya harus lihat dulu bagaimana keadaan anjing.

Jika hewan penular rabies tersebut mati sebelum 14 hari dan atau pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil positif rabies maka penderita luka gigitan harus diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau Serum Anti Rabies( SAR) secara lengkap.

“Jika setelah 14 hari pengamatan hewan penggigit tetap sehat, maka pemberian vaksin dihentikan,” tambahnya.

Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Siantar Gelar Vaksinasi Rabies Gratis Terhadap Anjing

Bagaimana dengan stok ketersediaan vaksin rabies di Kota Pematang Siantar?

Untuk saat ini stok vaksin rabies tersedia di Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar sebanyak 300 vaksin. Bahkan, administrasi pihak pengadaan barang akan melakukan penambahan lagi bila diperlukan.

“Untuk saat ini stok vaksin rabies tersebut ada sebanyak 300 vaksin. Kami siap melakukan penambahan lagi apabila diperlukan,” kata Domen Silalahi. (Yetty/hm20)

Related Articles

Latest Articles