10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Jelang Ramadhan, Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Siantar Merangkak Naik

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Jelang Ramadhan hanya tinggal beberapa hari lagi, harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Pematang Siantar mengalami kenaikan.

Sejumlah pedagang mengaku menjual minyak goreng curah seharga Rp14.500 hingga Rp15 ribu per kilogram (kg).

Sunaryo, salah satu pedagang sembako di pasar tradisional Dwikora Pematang Siantar menyebut harga minyak goreng curah naik sudah hampir sepekan terakhir dari Rp14 ribu per kg menjadi Rp15 ribu per kg.

Baca juga:Harga Minyak Goreng di Deli Serdang Masih Stabil

“Harga minyak goreng curah sudah naik hampir seminggu belakangan ini menjadi Rp15 ribu per kg. Kemarin, Rp14 ribu per kg. Terus naik, Rp14.500 per kg, sekarang sudah Rp15 ribu per kg,” ungkap Sunaryo kepada mistar.id, Kamis (16/3/23).

Hal serupa juga diungkapkan pedagang lainnya, Lina. Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng curah tersebut masih dalam batas wajar. Adapun kenaikan harga minyak goreng curah ini, kata dia, karena dipicu dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat menjelang Ramadhan yang hanya tinggal beberapa hari lagi.

“Kenaikan minyak goreng ini masih belum terlalu dikhawatirkan. Soalnya, naiknya pun tidak langsung drastis mahal. Ini karena permintaan konsumen yang mulai meningkat,” ungkap Lina.

Lina menyebut kenaikan harga ini membuat masyarakat untuk mempertimbangkan atau memilih untuk menggunakan minyak goreng curah atau minyak goreng kemasan sesuai kebutuhan masing-masing.

Baca juga:Kebutuhan Minyak Goreng di Sumut Capai 564 Ribu Ton Per Tahun

“Jadinya, banyak masyarakat yang beralih ke Minyakita yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebab harganya masih sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi) Rp 14.000 per liter. Lebih murah sedikit dari minyak goreng curah,” tutur Lina.

Meski begitu, sambung dia, para pedagang di pasar tradisional cenderung menjual minyak goreng curah daripada minyak goreng kemasan dibandingkan minyak kemasan.

“Walaupun minyak goreng kemasan banyak beredar di pasar, tetapi masyarakat belum terlalu terbiasa sehingga mereka masih banyaknya mencari minyak curah yang dijual per kiloan ini,” katanya. (yetty/hm06)

 

 

Related Articles

Latest Articles