11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Dituding Intervensi Panwascam Soal PKD, Ini Penjelasan Ketua Bawaslu Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Siantar Martoba Kota Pematang Siantar Henry Marulitua Purba mengajukan surat pengunduran dirinya dari Panwascam.

Surat pengunduran dirinya tertanggal 4 Februari 2023 yang disampaikan Henry melalui pesan aplikasi WhatsApp (WA) itu mendapat tanggapan dari Ketua Bawaslu Kota Pematang Siantar Junita Lila Sinaga.

“Terkait saudara Henry yang mengundurkan diri, sepanjang yang kami tahu, dia belum ada menyampaikan surat pengunduran diri tersebut secara administrasi, yakni secara fisik,” tutur Junita kepada sejumlah jurnalis, Senin (6/2/23) malam.

“Dan memang ada disampaikannya kepada saya, mungkin apakah itu sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalan juga, beliau mengirimkan lewat WA berbentuk PDF, tapi saya tidak merespon, hanya membaca. Karena saya tanya ke Korsek Kota, belum ada sampai, jadi kami masih menunggu bentuk fisiknya. Karena kalau lewat WA, kami anggap, bisa saja berubah,” ujarnya lebih lanjut.

Baca Juga:Lantik PKD, Ini Harapan Panwascam Sei Suka

Karena itu, kata Junita, saat proses pelantikan untuk Pengawas Kelurahan/Desa di Kecamatan Siantar Martoba, Henry dianggap berhalangan hadir, makanya proses itu tadi dilaksanakan dua komisioner (Panwascam Siantar Martoba) yang hadir saat itu.

“Sesuai juknisi melalui perekrutan sampai pelantikan, minimal dua orang melaksanakan proses itu. Dan karena tidak ada secara tertulis kepada dua temannya, makanya mereka mengatasnamakan ketua. Itu konfirmasi yang kita terima dari kawan-kawan panwascam Siantar Martoba,” tuturnya.

Dan terkait pengunduran diri, kata Junita, ada tiga alasannya. “Ada tiga poin yang disampaikan Henry,” ujar Junita yang kemudian membacakan surat pengunduran diri Henry yang diterimanya via pesan aplikasi WhatsApp (WA).

Baca Juga:Panwascam Lima Puluh Ajak Wartawan Ikut Awasi Pemilu 2024

Menanggapi poin pertama terkait intervensi, dijelaskan Junita, sebagai Koordinator Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia (Kordiv OSDM) Bawaslu Kota Pematang Siantar.

“Sebagai kordiv OSDM, adalah yang langsung menghadapi dan juga bertanggung jawab terhadap proses perekrutan. Kita sudah melakukan diskusi, bahkan langsung dari pimpinan provinsi terkait proses perekrutan tersebut, kita sudah melakukan zoom bersama kawan-kawan dari kecamatan (Panwascam), dan langsung mendengar arahan dari pimpinan yaitu bapak Agus Salam, Kordiv OSDM Provinsi,” bebernya.

Dan untuk perekrutan ini, sebagai Kordiv OSDM, kata Junita, ia mempertanyakan kepada Henry, terkait masalah pelulusan.

“Kenapa? karena memang, pada saat itu saya bilang, kalau bisa dibantu, tolong. Tapi itupun, kalianlah. Diskusikanlah ke kawan (Panwascam Siantar Martoba) yang lain. Dan setiap saya mungkin ada menitip kepada kawan-kawan kecamatan, selalu saya sampaikan begitu, tolong diskusikan kalian kalau masih bisa dibantu,” ungkap Junita yang mengakui ada menitip calon PKD kepada Henry untuk diumumkan jadi PKD.

Baca Juga:Dugaan Kecurangan Rekrutmen Panwascam di Palas, Ini Respons Bawaslu Sumut

Berikutnya mengenai alasan Henry yang kedua, yakni Ketua Bawaslu menuduh Henry menerima uang dari calon anggota PKD yang terpilih pada Pemilihan Umum 2024, tanpa adanya bukti. Dijelaskan Junita, dugaan itu muncul karena Henry tidak mampu menjelaskan mengapa tidak mempertimbangkan afirmatif bahwa perempuan diutamakan sebagaimana diatur dalam juknis.

“Dengan kesal, aku bilang memang, jangan-jangan, jadi muncul pradugaku, aku tidak menuduh. Entahnya kau bermain duit. Gak ada ya kak, gak ada ya kak, katanya. Terserah kaulah, kaulah yang tahu. Tapi itulah jadinya, muncul analisaku, ketika kau tidak punya alasan. Karena jelas, ini perempuan, harus diutamakan,” cecar Junita membeberkan perbincangannya dengan Henry yang kemudian dianggap menuduh tanpa bukti.

Selanjutnya, mengenai alasan ketiga mengapa Henry mundur, yakni bekerja tanpa adanya supporting biaya kegiatan, adalah hal yang paling memusingkan kepala. (Memikirkan biaya pendahuluan kegiatan adalah hal yang paling menyusahkan). Junita membenarkan adanya pendahuluan anggaran, namun Panwascam di kecamatan lain melaksanakannya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles