8.3 C
New York
Friday, April 19, 2024

Dinsos Bakal Awasi Penyaluran BPNT 2023 Antisipasi Beras Kualitas Buruk

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Warga Kota Pematang Siantar penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pernah mengeluhkan kualitas beras yang diterimanya sangat buruk. Beras yang dibagikan kepada warga berwarna kekuning-kuningan.

Menurut Kepala Bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kabid Sosial dan P3A) Dinas Sosial Pematangsiantar Risbon Sinaga, melalui Koordinator TKSK, Armansyah Nasution menyatakan pihaknya akan melakukan pengawalan lebih ketat lagi pada saat program BPNT digulirkan kembali pada tahun 2023 ini.

“Kami akan melakukan pengawalan lebih ketat lagi dalam pelaksanaan BPNT tahun ini yang akan bergulir nanti. Serta berusaha memastikan bantuan yang diterima KPM (Keluarga Penerima Manfaat) seperti beras dengan kualitas layak untuk dikonsumsi,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/23).

Baca juga: PT Pos Indonesia Salurkan BPNT Bagi 6.261 KPM di Siantar

Armansyah tidak menepis bahwasanya ada warga di beberapa kecamatan di Kota Pematang Siantar yang menerima beras yang telah berwarna kuning pada saat menerima Batuan Pangan Nonton Tunai di akhir tahun 2022 lalu.

Ia bersama tim pendamping BPNT langsung menindaklanjuti dan mengimbau pada warga agar beras yang tidak ditolerir tersebut dipulangkan kembali ke E-Warong atau rumah pangan kita (RPK) di tempat mereka mengambil beras tersebut.

“Nah, beras yang beginian, yang tidak bisa ditolerir maka pihak pendamping KPM langsung menghubungi pihak distributor beras. Selain itu pihak E-Warung juga tidak berani mengambil konsekuensi sendiri. Mereka akan bekerjasama dengan para pihak pendamping
BPNT,” tukasnya.

Menurut Armansyah, pihaknya sudah melakukan petunjuk teknis yang ditetapkan sebelum bantuan beras didistribusikan kepada KPM. Seperti pendamping BPNT terlebih dahulu turun ke kilang untuk mengecek. Setelah itu, ketika beras datang dari distributor yang telah ditunjuk, para pendamping juga mengecek beras.

“Beras yang turun itu kan jumlahnya ratusan karung di tiap-tiap kecamatan. Para pendamping pun tak bisa memeriksa seluruhnya. Jadi, pemeriksaan dirandom saja. Ketika, diperiksa tak ada masalah. Ternyata beras yang tidak ditolerir tadi berada diantara beras-beras yang akan dibagikan kepada para KPM,”paparnya.

Baca juga: Disalurkan oleh PT Pos, BPNT Sembako Dialihkan Menjadi Tunai

“Di sinilah ketahuan beras-beras yang tidak ditolerir tadi setelah di tangan KPM. Kamipun bertindak cepat, dengan mengimbau KPM yang mendapat beras yang tidak ditolerir tersebut untuk memulangkan kembali ke E-warung. Kamipun segera memanggil distributor beras tersebut,” tambah Armansyah.

Armansyah menjelaskan, penyebab terjadinya beras dengan kondisi yang kurang baik itu disebabkan beberapa faktor. Pada Desember lalu banyak padi yang kurang bagus kwalitas nya. Selain itu, padi-padi itu dipaksa kering agar bisa diolah menjadi beras melalui pengeringan oven.

Padi masih muda, selain itu, banyak padi yang terendam banjir dipaksa panen sebelum waktunya. Selain itu pengeringannya tidak melalui matahari, melainkan melalui mesin oven.

“Ketika padi tersebut digiling, banyak yang patah-patah, kemudian barangkali banyak ovennya kurang bagus, jadi padi tadi menjadi beras warna kekuningan. Warnanya berubah, tidak putih seperti biasanya,” ungkap dia.

Ditambah lagi, lanjut dia, pada akhir tahun 2022 kemarin, langsung dilakukan 3 bulan sekaligus yakni Oktober, November, dan Desember. Yang seharusnya dilakukan setiap bulan sekali. Sehingga membuat E-Warung, jadi kelabakan. Mana lagi, meningkatnya permintaan atas kebutuhan pangan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Kapolres Batu Bara Cek Vaksinasi Penerima BPNT Tahun 2022

“Pada Desember lalu itu permintaan kebutuhan bahan pokok seperti beras meningkat. Ditambah lagi dengan kondisi faktor cuaca yang tidak baik. Akibat musim hujan yang berkepanjangan, banyak hasil panen padi tidak berhasil dengan baik. Justru sebaliknya banyak yang rusak dan gagal panen. Dimana kebutuhan beras harus terpenuhi untuk para
KPM,”papar Armansyah.

Ke depannya, sebut dia, ini merupakan catatan penting bagi para pendamping untuk terus mengontrol dan mendampingi warga KPM yang akan menerima bantuan tersebut di awal tahun ini.

“Kami tidak bisa memastikan kapan bantuan BPNT tersebut akan disalurkan untuk tahun 2023. Soalnya, yang memberi keputusan itu adalah kementerian sosial pusat langsung. Jika sudah turun petunjuk teknis (juknis), baru kami laksanakan sesuai surat tersebut,”
pungkasnya. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles