14.7 C
New York
Monday, May 20, 2024

Politikus PDIP Adian Napitupulu Ungkap “Perseteruan” Megawati dan Jokowi

Jakarta, MISTAR.ID

PDIP dan Jokowi mulai “berseteru”. Salah seorang politikus PDIP Andian Napitulu mulai melemparkan isu negatif terhadap Jokowi. Semua ini disinyalir berawal dari keputusan Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo Subianto di Pipres 2024 nanti.

Isu negatif yang dilontarkan Adian Napitupulu baru-baru ini adalah Jokowi disebut-sebut berniat mendapat kesempatan menjadi Presiden RI untuk ketiga kalinya. Namun harapan itu ditolak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Adian menyebut pun mengaku bahwa itu menjadi masalah awal yang membuat hubungan Jokowi dengan Megawati renggang.

Baca juga:Sebelum Dipecat, PDIP Beri Waktu ke Gibran untuk Mengundurkan Diri

“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu (25/10/23).

Sikap PDIP kala itu, kata Adian, menuai reaksi kemarahan dari salah satu pihak. Padahal, menurut Adian, sikap tegas Megawati itu untuk tidak memperpanjang masa jabatan presiden karena bertentangan dengan konstitusi Republik Indonesia.

“Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” terangnya.

Ia mengaku tidak antipati terhadap Jokowi. Namun ia menyesalkan perubahan Jokowi yang begitu cepat kepada PDIP.

Baca juga:Simpatisan PDI Perjuangan Unjuk Rasa, Ketua DPRD Sumut: Nggak Ada Untungnya

PDIP, kata Adian, telah memberikan segalanya kepada Jokowi dan keluarganya, mulai dari wali kota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua kali.

“Lalu ada lagi minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu lalu dikasih lagi. Banyak benar,” ujarnya.

Sementara Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini Faldo Maldini menilai pernyataan Adian itu bisa jadi fitnah.

“Kalau enggak ada bukti, bisa jadi fitnah. Kalau dari kami, senyumin saja. Sama-sama menahan diri, tidak usah memperkeruh situasi,” kata Faldo melalui keterangan tertulis kemarin.

Baca juga:Survei Elektabilitas Litbang Kompas, PDI Perjuangan Teratas, Disusul Gerindra dan PKB

Faldo berkata perbedaan pandangan adalah hal yang biasa. Dia menduga Adian pun pernah beda pandangan dengan pimpinan PDIP.

Walau begitu, Faldo yakin hubungan Megawati dengan Jokowi baik-baik saja karena duanya sosok yang mempunya jiwa negarawan.

“Mereka tentu punya kesabaran revolusioner. Sekarang, Pak Jokowi tentu masih hormat kepada Bu Mega. Jadi, bukan hal yang perlu digosok-gosok terus,” ujar Faldo.

Baca juga:Budiman Sudjatmiko Akui Belum Terima Surat Pemanggilan dari PDI Perjuangan

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden selama tiga periode di periode kedua pemerintahan Jokowi sempat meramaikan publik. Kala itu sejumlah menteri pernah menggaungkan bahwa langkah itu perlu dengan alasan negara krisis akibat pandemi.

Wacana itu kembali menguat lagi setelah putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Di mana pengadilan memerintahkan KPU agar mengulang tahapan pemilu dengan alasan ada perbuatan melawan hukum.

Jokowi menyatakan dukungan kepada KPU untuk banding. Ia menegaskan pemilu tetap berjalan sesuai rencana.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles