10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Masuki Tahun Politik, Wakil Ketua MPR: Waspadai Dampak Ekonomi

Politik, MISTAR.ID

Jelang memasuki tahun politik di Indonesia, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta seluruh pihak agar bersiap terhadap dampak ekonomi Indonesia saat pesta demokrasi berlangsung, dan semua pihak diharapkan dapat menjaga keadaan selal kondusif.

“Semua pihak harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif agar pertumbuhan ekonomi dapat menopang stabilitas nasional di tengah ancaman gejolak ekonomi global dan tantangan tahun politik di dalam negeri,” ujar Lestari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (10/5/23) melansir Antara.

Menurut Rene, sapaan akrab Lestari Moerdijat, pada kuartal pertama tahun 2023, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda yang cukup baik. Namun menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah ungkapkan bahwa permasalahan ekonomi global setelah pandemi COVID-19 akan semakin rumit.

Baca juga: Menag Yaqut Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Tahun Politik

“Gejala global tersebut sudah mulai dirasakan dari sisi korporasi dengan terjadinya gejolak mata uang dolar AS,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sulit pada kuartal I 2023 dan di kuartal-kuartal berikutnya. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2023, menurut Agustinus, masih dipengaruhi pertumbuhan akhir 2022 yang efeknya semakin melemah.

“Indonesia membutuhkan pertumbuhan di sektor-sektor yang banyak menyerap tenaga kerja seperti sektor manufaktur dan pertanian, agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong lebih tinggi,” ujar Agustinus.

Baca juga: Polri Antisipasi Berita Hoaks dan Kampanye Hitam Jelang Tahun Politik

Hal yang sama juga dijabarkan Direktur Riset INDEF Berly Martawardaya bahwa beberapa sektor di dalam negeri yang tumbuh di bawah rata-rata saat ini adalah industri, pertambangan, pertanian, dan perdagangan.

Untuk mendorong sejumlah sektor tersebut, ujar Berly, membutuhkan dorongan yang lebih besar. Ia mengakui dengan kondisi tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini akan lebih sulit.

Apalagi, tutur Berly, dua faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini adalah good policy (kebijakan yang baik) dan good luck (keberuntungan yang baik).

Baca juga: Aktivis Politik Bongkar Dua Strategi Jokowi ‘Soft Landing’ Usai Menjabat

“Kita butuh good effort (usaha yang baik) untuk ciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujarnya. (Antara/hm21)

Related Articles

Latest Articles