8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Baterai Teknologi Terbaru Mengurangi Waktu Pengisian Kendaraan Listrik

Jakarta, Mistar.id

Banyak mobil akan segera mengadopsi teknologi baterai yang dapat meningkatkan jangkauan kendaraan listrik (EV) sekaligus mengurangi waktu pengisian daya.

Ambisi ini tidak hanya mimpi jika silikon digunakan sebagai anoda baterai ion litium bermuatan negatif EV untuk menggantikan grafit.

Panasonic baru-baru ini mengumumkan kerja samanya dengan Sila Nanotechnologies, yang membuat anoda silikon, untuk memanfaatkan teknologi ini untuk baterai yang akan diproduksi pada tahun 2024.

Menurut Live Science, kendaraan listrik akan semakin populer di tahun-tahun mendatang, dengan penjualan lebih dari 14 juta di tahun 2023.

Kendaraan listrik saat ini menggunakan baterai ion litium berkinerja tinggi.

Sementara kualitas baterai terus ditingkatkan setiap hari, ada beberapa hal yang masih menjadi masalah, seperti kegunaan dan kenyamanan.

Baca juga : Mencoba Interior Mobil Listrik Suzuki eVX di JMS 2023

Daya baterai untuk menyimpan energi sesuai ukuran dan beratnya disebut sebagai kepadatan energi. Menurut Azin Fahimi, kepala petugas ilmiah di Sienza Energy di Amerika Serikat

Akibatnya, apa yang menyebabkan anoda silikon baru ini meningkatkan jangkauan dan waktu pengisian daya secara signifikan?

Baterai bergantung pada pergerakan partikel bermuatan ion di antara dua konduktor elektrik atau elektroda.

Selama pengisian daya, ion litium bergerak dari elektroda positif (katoda) melalui elektrolit menuju elektroda negatif (anoda), di mana mereka disimpan.

Ion-ion litium akan kembali dari anode ke katoda saat baterai memberikan daya untuk perangkat.

Fahimi menyatakan bahwa pergerakan ion-ion ini membuat elektron mengalir melalui sirkuit eksternal, mengalirkan arus listrik yang mentenagai perangkat.

Materi anoda sangat penting untuk kinerja baterai karena di sana ion-ion disimpan sampai dibutuhkan oleh mesin.

Fahimi juga menyatakan bahwa anoda harus memiliki struktur yang stabil sehingga volumenya tidak berubah selama ion masuk dan keluar, yang dapat merusak permukaannya.

Baterai ion litium sebelumnya menggunakan anoda grafit karena strukturnya yang berlapis yang memungkinkan ion untuk bergerak masuk dan keluar dari anoda tanpa mengubah volumenya.

Related Articles

Latest Articles