7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

RI Produksi Baterai Kendaraan Listrik Pertama April 2024

Jakarta, MISTAR.ID

Pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle) milik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan mulai berproduksi secara komersil pada April 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024). Bahlil mengatakan pabrik 10 Giga Watt hour (GWh) pertama bernama PT Hyundai LG Indonesia (HLI) tersebut berada di Karawang Jawa Barat pada April sudah produksi 10 Giga.

“Sekarang kita sudah masuk pembangunan pabrik 20 Giga kedua,” ujar Bahlil.

Baca juga:Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum Diresmikan di Kantor PLN Siantar

Ia menambahkan, momentum tersebut akan menandai Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asian Tenggara. Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi senilai 1,1 miliar dollar AS dan memiliki kapasitas produksi senilai 10 GWh.

Jumlah tersebut menurutnya terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik.

Adapun, pada fase kedua yang diharapkan terjadi pada 2025, PT HLI dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh. Dengan demikian, dalam waktu dekat Indonesia bakal mulai memproduksi baterai kendaraan listrik pertamanya. Jenis baterai yang diproduksi berbasis Nickel-Mangan-Cobalt (NMC).

Ditambahkan Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah bahwa awal tahun ini secara persentase progres pembangunan pabrik baterai di Karawang sudah mencapai 95 persen.

Ia berharap pada April 2024 ini, pabrik tersebut dapat segera beroperasi.
Sebelumnya, Indonesia Battery Corporation (IBC) menargetkan akan memulai produksi baterai perdananya pada tahun 2024 sebesar 10 Giga Watt hour (GWh).

Baca juga:Baterai Teknologi Terbaru Mengurangi Waktu Pengisian Kendaraan Listrik

Direktur IBC Toto Nugroho mengatakan, proyek senilai 8 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 122 triliun akan berjalan secara bertahap hingga akhirnya bisa memproduksi 50 GWh pada 2034 mendatang.

“Di 2024 kita akan ada 10 GWh pertama untuk otomotif. Ini yang kerja sama dengan Hyundai, sudah siap beroperasi dengan LG di Karawang, Jawa Barat,” ujarnya.

Selanjutnya, Toto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan pembangunan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sekitar 5.000 unit. Hal ini dilakukan untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 13 persen di tahun 2024.(mtr/hm06)

Related Articles

Latest Articles