27.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Perjalanan Mencekam Anak Sekolah di Juma Gerat Tiga Lingga Dairi

Tigalingga, MISTAR.ID

Jalanan ini sungguh memprihatinkan, terjal, licin dan berbatu. Jalanan ini adalah satu-satunya jalan yang harus dilalui masyarakat di Desa Jumagerat Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi Sumatera Utara untuk menuju sekolah mereka yang jarak tempuhnya sepanjang 20 kilo meter.

Dengan menumpang bus angkutan L-300, perjalanan yang penuh guncangan menyiksa perut saat perjalanan, hingga sesekali timbul trauma mana kala bus yang mereka tumpangi tergelincir atau bahkan terjerembab dalam jurang. Ada ratusan siswa siwsi yang harus melakoni perjalanan tersebut.

Sejumlah pelajar asal Desa Juma Gerat sepulang sekolah yang sengaja dihubungi mistar di stasiun mobil angkutan di Kecamatan Tigalingga Sabtu(24/9/22). Mereka mengaku takut, trauma dan tegang saat menuju sekolah pulang pergi.

Tidak hanya itu, kondisi jalan yang tidak memadai itu membuat perjalanan menjadi lambat serta sejumlah kendala lainnya, hingga tak jarang membuat mereka sering terlambat masuk sekolah.

Jalan terjal dan tidak beraspal. (f:ist/mistar)

“Apalagi dimusim hujan, kondisi jalan bercampur lumpur karena aspal jalan sudah tidak ada hingga membuat supir mobil harus hati-hati,” ujar mereka.

Baca juga:Jalan di Pusat Kota Sidikalang Rusak Parah

Para pelajar juga membenarkan mobil mereka tumpangi kerap mengalami tergelincir apalagi medan jalan turunan menanjak menikung, kalau jalan mendekat yang ada jembatan, mereka harus turun naik agar mobil yang mereka tumpangi tidak terprosok.

Selain mengalami ketegangan dan trauma atas kondisi jalan hancur mereka juga harus membayar ongkos  pulang pergi sebesar Rp15.000 setiap harinya.

Salah seorang supir mobil pengangkut para pelajar, Benni Simamora mengakui apa yang disampaikan para siswa siswi itu. Mereka yang merupakan sewanya setiap hari itu memang benar. Dirinya juga selalu mengaku khawatir atas kondisi jalan yang mereka lalui setiap hari hancur lebur itu.

“Jangan sampai menunggu ada korban,” ujarnya.

Baca juga:Warga Harapkan Perbaikan Jalan Rusak Depan Makodim 0204 Deli Serdang

Angkutan sekolah asal Desa Juma Gerat ke Kecamatan Tigalingga ada 5 unit yang mengangkut ratusan siswa-siswi SMP dan SMA pulang pergi dengan jarak kurang lebih 20 KM.

Kondisi jalan ke Desa Juma Gerat itu hancur lebur sudah berlangsung lama terutama sepanjang yang menghubungkan Lae Gerat – Bulu Rintang_ Lae Panggu – Sibangkurung. Warga sudah berulang kali mengusulkan perbaikan kepada Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten lewat musyawarah dan musrembang. Namun sampai saat ini tidak ada perhatian.

Sementara warga Desa Juma Gerat mengaku Desa mereka merupakan basis daerah produktif pertanian di wilayah Kecamatan Tigalingga. Namun diakui mereka pendapatan masyarakat drastis mengalami kemerosotan dan kendala dengan alasan berbagai faktor terutama faktor kondisi jalan hancur lebur. akibatnya mobilisasi dan pendistribusian  pertanian sangat berdampak juga terhadap harga produk pertanian. (manru/hm06)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles