Thursday, May 29, 2025
home_banner_first
SUMUT

Pemkab Asahan Raih Penghargaan Nasional atas Dedikasi Lestarikan Bahasa Daerah

journalist-avatar-top
Selasa, 27 Mei 2025 11.59
pemkab_asahan_raih_penghargaan_nasional_atas_dedikasi_lestarikan_bahasa_daerah_

Bupati Asahan, H Taufik Zainal Abidin (kiri) bersama Menteri Pendidikan usai meraih penghargaan pelestarian bahasa daerah. (f: ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan dalam melestarikan bahasa dan budaya daerah melalui dunia pendidikan membuahkan apresiasi di tingkat nasional. Bupati Asahan, H Taufik Zainal Abidin, menerima penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia atas dedikasi tersebut.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Abdul Mu’ti, dalam acara Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FBIN) Tahun 2025 yang digelar di Gedung Merah Putih, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (26/5/2025).

Festival tahunan ini menjadi wadah nasional untuk memperkuat eksistensi bahasa ibu sebagai identitas budaya lokal sekaligus sarana membentuk karakter generasi muda. Ratusan pelajar dan guru dari berbagai daerah turut berpartisipasi dalam lomba pidato, baca puisi, mendongeng, serta pertunjukan seni dalam beragam bahasa daerah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Asahan, Jutawan Sinaga, menyampaikan penghargaan tersebut menandai pengakuan atas komitmen nyata Pemkab Asahan dalam mengarusutamakan pelestarian bahasa ibu melalui kebijakan pendidikan.

"Penghargaan ini diberikan kepada Pemkab Asahan sebagai bentuk apresiasi atas upaya menghidupkan kembali bahasa daerah lewat pendidikan yang inklusif dan berbasis kearifan lokal," ujarnya, Selasa (27/5/2025).

Ia menambahkan capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen masyarakat Asahan, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, komunitas budaya, hingga dukungan aktif dari orang tua siswa.

"Ini bukti semangat menjaga bahasa dan budaya daerah bukan sekadar slogan. Asahan membuktikan bahasa ibu adalah bagian dari jati diri yang harus dijaga dan diwariskan," katanya.

Jutawan menegaskan Pemkab Asahan akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor agar bahasa daerah tidak hanya hidup di ruang kelas, tetapi juga hadir dalam keseharian masyarakat.

"Keinginan kami adalah agar bahasa daerah tetap hidup. Bukan hanya sebagai warisan, tetapi sebagai kekuatan budaya yang membentuk karakter dan memperkuat identitas anak-anak kita sejak dini," tuturnya.

Ia juga menambahkan Pemkab Asahan berkomitmen untuk terus mengintegrasikan program-program kebudayaan ke dalam sistem pendidikan sebagai bagian dari pembangunan karakter generasi muda yang berakar kuat pada budaya lokal. (perdana/hm24)

REPORTER: