Simalungun, MISTAR.ID
Akademisi Universitas Simalungun (USI), Dian Purba, mengkritik rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun yang sempat mempertimbangkan pemindahan lokasi debat terbuka kedua pasangan calon (paslon) bupati Simalungun ke Kota Medan.
Menurutnya, langkah tersebut tidak menghargai kearifan lokal serta kurang relevan mengingat Simalungun memiliki banyak lokasi yang memadai untuk menggelar debat.
“Begini luasnya Simalungun, ada Tigaras, Haranggaol, Parapat. Kita luas loh. Bisa saja debat diadakan di Perdagangan, ada banyak tempat yang cukup,” ujar Dian, Kamis (14/11/24).
Menurutnya, keputusan untuk menggelar debat di luar Simalungun harus didasarkan pada alasan yang jelas, terutama terkait kendala logistik atau keamanan yang tidak dapat diatasi.
Baca juga:Â KPU Simalungun Gelar Debat Publik Putaran Kedua di Medan, ini Alasannya
Dian juga menilai pemindahan debat ke luar daerah akan berdampak pada anggaran yang dikeluarkan. “Ini berpengaruh terhadap anggaran. Kesannya jadi menghambur-hamburkan dana tanpa alasan yang kuat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua KPU Simalungun, Johan Septian Pradana, ketika dihubungi Kamis sore, menegaskan bahwa lokasi debat kedua tetap akan dilaksanakan di Simalungun, sama seperti debat pertama yang berjalan lancar.
“Tetap di tempat sebelumnya. Iya, di Niagara,” ujarnya singkat, sebelum mengakhiri panggilan karena sedang berada dalam rapat.
Rencana debat ini menjadi perhatian publik mengingat pentingnya diskusi terbuka antara kandidat bupati sebagai bagian dari proses demokrasi. Warga berharap agar KPU Simalungun dapat lebih sensitif terhadap nilai-nilai lokal dalam pelaksanaan agenda-agenda penting menjelang Pilkada. (indra/hm25)