Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Presiden UID Sebut Indonesia Berada di Garis Terdepan Tantangan Global

journalist-avatar-top
By
Friday, January 17, 2025 21:07
102
presiden_uid_sebut_indonesia_berada_di_garis_terdepan_tantangan_global

Tangkapan layar Presiden Yayasan United in Diversity (UID) Tantowi Yahya dalam kegiatan SDGs Lecture 2025 di Gedung Bappenas, Jakarta, pada Jumat (17/1/25). (f:antara/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Yayasan United in Diversity (UID) Tantowi Yahya mengatakan Indonesia berada di garis depan tantangan global.

Ia juga mengatakan, Indonesia diposisikan secara unik untuk memimpin dalam membina masa depan yang berkelanjutan.

Seperti disampaikan Tantowi dalam kegiatan SDGs Lecture 2025 di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pada Jumat (17/1/25).

“Saat ini, kita berada di persimpangan sejarah manusia. Tantangan global yang kita hadapi, perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polarisasi sosial bukan sekadar masalah lingkungan atau ekonomi," tuturnya dilansir media antara.

"Semua itu adalah tantangan sistemik umat manusia. Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan jantung kawasan ASEAN, yang anggotanya hanya 10 negara, Indonesia berada di garis depan tantangan global ini. Negara kita diposisikan secara unik untuk memimpin dalam membina masa depan yang berkelanjutan,” sambungnya.

Masih kata Tantowi, dengan keanekaragaman hayati yang kaya, populasi muda nan dinamis yang melimpah, serta adanya akar sejarah pada prinsip kebersamaan dan harmoni di Indonesia menjadi sumber penting untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Pun demikian, Tantowi mengingatkan, kepemimpinan tak hanya membutuhkan sumber daya dan resolusi, tetapi juga visi bersama tentang tindakan kolaboratif.

“Kami sangat yakin bahwa United in Diversity, Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya semboyan Indonesia, tetapi sebenarnya merupakan kebutuhan global," ungkapnya.

"Hanya dengan merangkul perbedaan kita, mencerminkannya, dan bekerja sama, kita dapat menemukan solusi yang inovatif dan inklusif untuk masa depan,” ujarnya lebih lanjut.

Dengan mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, masyarakat sipil, dan bisnis, UID disebut menciptakan platform sebagai pusat tempat ide beserta solusi inovatif yang dapat berkembang.

Platform itu dianggap tak hanya tentang dialog, tetapi juga tentang memanfaatkan tindakan dan membina para pemimpin, yang mengarah pada hasil nyata bagi masyarakat maupun ekosistem.

UID, kata Tantowi, tetap teguh dalam misinya untuk mendukung dan membina kemitraan, dengan mengetahui bahwa bersama-sama kita dapat mencapai lebih dari yang pernah dapat kita capai sendiri.

"UID telah lama percaya pada potensi kemitraan untuk menjembatani kesenjangan dan menyatukan sektor, komunitas, dan individu dalam mengejar masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (*/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES