23.3 C
New York
Wednesday, July 24, 2024

Seniman Medan Protes Pembatasan di TBM, Pj Sekda: Silahkan Dipakai dan Gratis

Medan, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting mengatakan, mengenai Taman Budaya Medan (TBM), Wali Kota  Bobby Nasution sudah jelas menyampaikan bisa dipakai untuk berkreasi dan berinovasi.

“Silahkan dipakai. Tetapi harus tetap diatur sedemikian rupa waktunya, agar tidak bentrok. Harap diatur jadwalnya sedemikian rupa,” katanya saat mediasi dengan Konsorsium Seniman Medan (KSM) di TBM, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, pada Rabu (24/7/24) sore.

Pj Sekda yang diutus oleh Bobby tersebut juga menjelaskan, untuk listrik dan lainnya sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga:Aksi Damai, Seniman Kota Medan Pertanyakan Ketidakjelasan Regulasi di TBM

“Jadi mulai hari ini, silahkan dipakai. Semuanya gratis untuk gedung yang masih layak. Tetapi, kalau nanti ada masuk masa perawatan kita harus saling mengerti untuk stop dulu sampai perawatan selesai,” sebutnya.

Topan juga berharap, karena tidak dikutip biaya, agar para seniman tetap menjaga kebersihan dan lainnya.

Menanggapi hal itu, salah seorang seniman, Hafiz Taadi menyampaikan, bahwa tak perlu khawatir tentang hal tersebut.

“Itu menjadi hal dasar dalam berkesenian. Setiap kelompok setelah selesai latihan ataupun pertunjukan, pasti akan membersihkan area yang dipakai,” katanya.

Baca juga : Larangan Latihan di Taman Budaya, Disdikbud: Tidak Dilarang, Tapi Ada Aturannya

Berikutnya dalam mediasi tersebut dibahas beberapa persoalan yang selama ini terjadi di TBM, seperti persoalan pada hari Sabtu dan Minggu.

“Di hari tersebut, petugas libur, tidak ada yang menjaga di sini, bagaimana kita buat solusinya?,” tanya Pj Sekda.

Merespons pertanyaan tersebut, Koordinator KSM, Ojak Manalu menjelaskan, bahwa TBM sudah seperti rumah bagi seniman, tidak perlu risau tentang keamanan.

“Jadi kami seperti menjaga rumah sendiri, tidak mungkin kami menjorokkan atau menghilangkan sesuatu dari rumah kami,” terangnya.

Baca juga : Pembatasan Aktivitas di Taman Budaya Medan, Para Seniman Latihan di Trotoar

Karena untuk pementasan idealnya dilakukan di hari Sabtu dan Minggu. Pasalnya, kalau hari biasa akan sepi penonton, orang-orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Mengenai tiket penonton, Ojak menjelaskan bahwa rata-rata kelompok yang pentas itu berproses mandiri, tanpa sponsor.

Related Articles

Latest Articles