Saturday, May 17, 2025
home_banner_first
MEDAN

GRANAT Medan Minta Polisi Tertibkan Bandar Narkoba Penyebab Tawuran di Belawan

journalist-avatar-top
Sabtu, 17 Mei 2025 15.40
granat_medan_minta_polisi_tertibkan_bandar_narkoba_penyebab_tawuran_di_belawan

Rion Arios Sekretaris GRANAT Medan menyoroti penyebab tawuran di Belawan (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Sekretaris Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Kota Medan, Rion Arios, meminta agar aparat kepolisian dari Polres Belawan segera menindak tegas penyalahgunaan narkoba dengan menangkap para bandar dan pengedar yang meresahkan masyarakat.

Menurutnya, kawasan Belawan kerap dimanfaatkan jaringan narkoba untuk melancarkan operasinya. Hal ini disampaikan Rion kepada Mistar, Sabtu (17/5/2025), di Belawan.

Ia menilai bahwa maraknya aksi tawuran di wilayah tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran jaringan narkoba yang kuat.

Dijelaskan, aksi tawuran yang sering terjadi di Belawan bukan hanya ulah pengguna, melainkan korban dari jaringan narkoba yang bekerja sama dengan berbagai pihak, baik tingkat nasional maupun internasional, khususnya yang beroperasi di kawasan pesisir pantai Sumatera Utara, yaitu Belawan.

Lebih lanjut, ia menyoroti isu yang berkembang di tengah masyarakat, yakni dugaan bahwa tawuran-tawuran tersebut sengaja diciptakan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dan aparat dari aktivitas peredaran narkoba.

"Rumor-rumor ini harus diselidiki oleh aparat intelijen dan penegak hukum agar Belawan dan wilayah pesisir lainnya tidak menjadi jalur masuk narkoba," ujarnya.

Sebagai aktivis anti-narkotika, Rion menyebut bahwa akar permasalahan dari aksi tawuran yang berulang adalah bebasnya aktivitas peredaran narkoba dan judi di wilayah tersebut, yang seolah tidak tersentuh hukum.

"Jika aktivitas ini terus dibiarkan, masyarakat akan semakin pesimis terhadap keberadaan aparat keamanan. Tawuran yang terus berulang harus menjadi pelajaran bagi aparat untuk mengambil tindakan pencegahan," katanya.

Rion juga menyayangkan jika aparat keamanan baru hadir setelah tawuran terjadi. Menurutnya, intelijen, polisi, bahkan TNI harus berada di tengah masyarakat agar dapat melakukan deteksi dini.

"Kalau aparat hadir di tengah masyarakat sejak awal, tawuran dapat dicegah. Namun saat ini masyarakat wajar jika menduga ada pembiaran terhadap bandar-bandar narkoba besar," ujar Rion yang juga berprofesi sebagai advokat. (kamaluddin pasaribu/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN