Tuesday, January 21, 2025
logo-mistar
Union
MEDAN

144 Wisman Berkunjung ke Sumut Per Juli 2020

journalist-avatar-top
By
Thursday, September 3, 2020 21:41
14
144_wisman_berkunjung_ke_sumut_per_juli_2020

144 wisman berkunjung ke sumut per juli 2020

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Selama penetapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru pada pandemi Covid-19 memberi kesempatan pada wisatawan asing berkunjung. Pada Juli 2020 tercatat 144 turis mancanegara mengunjungi Sumatera Utara.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) Syech Suhaimi mengatakan ada kenaikan sebesar 0,95 persen atau dari 158.763 menjadi 159.763 kunjungan ke Sumut. Lanjut Suhaimi, ada kenaikan jika dibandingkan dengan Juni 2020 yakni sebanyak 45,45 persen.

Namun jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, jumlah wisman pada bulan Juli 2020 mengalami penurunan 99,35 persen dimana Juli 2019 jumlah wisman ke Sumut mencapai 22.224 kunjungan.

“Kenaikan jumlah wisman tertinggi pada Juli 2020 dibanding bulan sebelumnya terjadi pada pintu masuk Pelabuhan Laut Belawan sebesar 1.8 persen, sedangkan jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Bandar Udara Kualanamu turun 28,42 persen. Wisman yang masuk melalui pintu masuk Pelabuhan Laut Tanjungbalai dan melalui pintu masuk Bandar Bandar Udara Silangit 0,00 persen,” katanya, Kamis (3/9/20).

Baca Juga: Pengawasan Pemerintah Lemah, Manusia Silver Menjamur di Medan

Wisman yang masuk ke Sumut ini, sambungnya melalui Belawan sebanyak 76 kunjungan dan Kualanamu sebanyak 68 kunjungan. Sedangkan pada Juli 2020, tidak ada wisman yang masuk ke Sumut melalui Pelabuhan Laut Tanjungbalai dan melalui pintu masuk Bandar Bandar Udara Silangit.

Negara asal wisman Juli 2020 didominasi oleh Malaysia dengan jumlah wisman yang datang di Sumatera Utara yaitu 29,17 persen. Diikuti dengan wisman dari Singapura 2,08 persen, serta wisman dari Tiongkok, Denmark dan Belanda masing-masing 0,69 persen dari total kedatangan wisman di Sumatera Utara.

“Wisman Malaysia ada 42 kunjungan diikuti Singapura sebanyak 3 kunjungan. Sedangkan Tiongkok, Denmark, dan Belanda masing-masing satu kunjungan,” jelasnya.

Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumatera Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu selama bulan Juli 2020 juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Juni 2020. Pada Juli 2020, jumlah penumpang domestik mencapai 62.907 orang atau naik 120,21 persen dibanding bulan Juni 2020 yang mencapai 28.567.

Baca Juga: Kementerian Perhubungan Desak Regulasi e-Skuter Lokal

Di sisi lain, penumpang domestik yang datang ke Sumatera Utara bulan Juli 2020 mencapai 79.589 naik 109,62 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 37.969 orang. Sementara penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing, pada bulan Juli 2020 turun sebesar 6,79 persen dibanding bulan Juni 2020, yaitu dari 383 orang menjadi 357 orang.

“Sementara itu penumpang angkutan udara yang datang dari luar negeri ke Sumatera Utara pada bulan Juli 2020 mengalami kenaikan 7,21 persen dibandingkan bulan Juni 2020, yaitu dari 3.136 menjadi 3.362 penumpang,” katanya.

Dari jumlah penumpang angkutan laut antar pulau (dalam negeri) yang berangkat pada bulan Juli 2020 tercatat 695 orang atau naik 1.236,54 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 52 orang.

“Kenaikannya cukup besar ya. Secara kumulatif Selama bulan Januari hingga Juli 2020 jumlah penumpang mencapai 38.365 orang atau turun 70,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Jumlah penumpang yang datang pada bulan Juli 2020 sebanyak 1.457 orang, atau naik  3.137,78 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Pendaftaran Paslon Pilkada Medan 4-6 September, Peserta Diimbau Bawa Hasil RT-PCR

Terpisah, Pengamat Pariwisata Sumut Wahyu Ario Utomo mengatakan bahwa untuk wisatawan mancanegara Indonesia masih belum menjadi destinasi mengingat korban Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.

“Tercatat ada 144 kunjungan wisman dan yang paling banyak berasal dari negara tetangga Malaysia. Untuk itu, saya menduga warga negara asing yang datang ke Sumut masih karena alasan bisnis,” pungkasnya. (anita/hm11)

journalist-avatar-bottomLuhut

RELATED ARTICLES